Probolinggo,– Suasana Desa Rangkang, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Senin (10/11/25) pagi, tampak berbeda dari biasanya.
Jalanan yang biasanya lengang, kali ini dipenuhi siswa Sekolah Dasar Syekh Abdul Qodir Al Jailani (SD SAQA) yang datang dengan sepeda berhias merah putih.
Mereka berbaris rapi, penuh semangat, mengibarkan pesan kepahlawanan lewat kegiatan bertajuk ‘SD SAQA Heroes Ride 2025’ yang bertema Mengayuh Semangat Kepahlawanan, Meneladani Perjuangan Pahlawan.
Dari kejauhan, sorak dan tawa anak-anak berpadu dengan deru pedal sepeda yang berputar. Setiap sepeda tampak istimewa, dihiasi pita merah putih, kertas warna-warni.
Bahkan potret para pahlawan nasional yang menempel di bagian depan. Beberapa siswa bahkan tampak mengenakan ikat kepala merah putih yang berkibar saat bersepeda.
Kegiatan itu bukan sekadar parade sepeda hias biasa. Para siswa melakukan perjalanan ziarah ke makam tokoh-tokoh penting yang memiliki jasa besar bagi masyarakat Kraksaan dan sekitarnya.
Rute mereka dimulai dari makam KH. Aminuddin, yang merupakan orang tua dari pengasuh Pondok Pesantren SAQA Rangkang sekarang. Selanjutnya, rombongan menuju makam Ki Ronggo atau Kiai Abdul Wahab, tokoh yang dikenal sebagai pembabat Kraksaan, sebelum akhirnya berhenti di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kraksaan.
Di setiap lokasi, para siswa berhenti sejenak. Mereka menundukkan kepala, menabur bunga, dan memanjatkan doa bersama. Suasana hening menyelimuti area makam, kontras dengan semangat yang sebelumnya membara di jalanan.
“Kami ingin anak-anak belajar langsung tentang arti perjuangan dan menghormati jasa pahlawan,” tutur Zainul Hasan, Kepala SD SAQA Rangkang.
Menurut Zainul, kegiatan ini merupakan bentuk pembelajaran karakter yang menyenangkan. Sebab, dengan bersepeda, para siswa tentunya memerlukan semangat untuk mencapai lokasi tujuan.
“Anak-anak bukan hanya belajar di kelas, tapi juga merasakan makna perjuangan secara nyata. Dari bersepeda, mereka belajar semangat pantang menyerah. Dari ziarah, mereka belajar menghargai pengorbanan,” ujarnya.
Selain nilai-nilai sejarah dan kebangsaan, kegiatan ini juga membawa unsur keceriaan dan kebugaran. Bersepeda, adalah cara yang menyenangkan untuk berolahraga sekaligus mempererat kebersamaan antar siswa dan guru.
“Kami ingin Hari Pahlawan tidak hanya diperingati dengan upacara, tapi juga dengan kegiatan yang menumbuhkan semangat juang dan kebahagiaan,” tambahnya.
Pihak sekolah memang menyiapkan hadiah khusus bagi empat peserta dengan hiasan sepeda terbaik. Menurut panitia, hal itu menjadi motivasi bagi anak-anak agar lebih kreatif dan antusias mengikuti kegiatan.
Warga yang menyaksikan di sepanjang jalan juga tampak terhibur. Banyak yang berhenti sejenak untuk mengambil foto atau melambaikan tangan kepada para peserta.
Kemeriahan SD SAQA Heroes Ride 2025 pun menjadi bukti bahwa nilai-nilai kepahlawanan tak harus diajarkan dengan kata-kata besar. Bisa lewat langkah kecil, seperti mengayuh sepeda dengan semangat, menabur bunga di makam pahlawan, dan mengenang jasa mereka dengan cara yang penuh keceriaan.
“Harapan kami, semangat ini terus tumbuh di hati anak-anak. Karena bangsa yang besar bukan hanya bangsa yang menghormati pahlawannya, tapi juga bangsa yang meneladani perjuangannya.” ucap Zainul Hasan
Di sisi lain, antusiasme para siswa terlihat jelas. Mereka berusaha sebaik mungkin membuat sepeda mereka tampil menarik. Ada yang membentuk ornamen burung garuda dari kardus, ada yang menempelkan bendera kecil di setiap jari-jari roda.
Dari sekian banyak peserta, nama Azidah Rizqiyah Daimah, siswi kelas II, muncul sebagai peserta terbaik. “Saya buat dibantu orang tua. Warnanya merah, biar seperti warna bendera negara,” ia menjelaskan. (*)













