Lumajang, – Kabar membanggakan datang dari sektor pertanian Lumajang. Pisang Mas Kirana, salah satu komoditas unggulan daerah ini, resmi ditetapkan sebagai produk One Country One Priority Product (OCOP) oleh Food and Agriculture Organization (FAO) sebuah pengakuan bergengsi yang membuka lebar peluang ekspor dan memperkuat posisi Lumajang di pasar internasional.
Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma, menyambut baik terpilihnya Pisang Mas Kirana sebagai produk OCOP. Menurutnya, status ini bukan hanya simbol prestasi, tetapi juga peluang besar untuk meningkatkan nilai tambah pertanian dan memperluas akses pasar global.
“Dengan masuknya Pisang Mas Kirana dalam program OCOP, kita punya jalan besar untuk menembus pasar ekspor. Ini adalah pengakuan internasional atas kualitas produk lokal kita,” kata Yudha, Kamis (2/10/25).
Program One Country One Priority Product (OCOP) adalah inisiatif FAO untuk mendorong negara-negara anggotanya memilih dan mengembangkan satu produk pertanian unggulan berbasis lokalitas dan keberlanjutan.
Pisang Mas Kirana dinilai memenuhi kriteria tersebut berkat cita rasa manis, ukuran mungil yang unik, dan kualitas yang stabil.
Tak hanya dari sisi cita rasa, Pisang Mas Kirana juga dikenal memiliki ketahanan tinggi terhadap penyakit serta masa simpan yang baik, dua faktor penting dalam perdagangan buah tropis lintas negara.
“Ini membuktikan bahwa komoditas lokal bisa punya nilai global. Kami yakin Pisang Mas Kirana dapat bersaing dengan buah tropis unggulan dari negara lain,” katanya.
Yudha menegaskan, pengakuan dari FAO ini juga harus dijadikan momentum untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Ia menyebut, sektor pertanian bukan sekadar soal hasil panen, tetapi juga tentang rantai nilai ekonomi yang melibatkan banyak pihak mulai dari petani, pelaku UMKM, hingga eksporter.
“Pisang Mas Kirana bukan hanya soal buahnya. Ini tentang ekosistem ekonomi. Dengan strategi yang tepat, kita bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi desa secara berkelanjutan,” pungkasnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra