Menu

Mode Gelap
Dinilai Tidak Hargai Makam Kyai, Warga Bongkar Bangunan Makam di Winongan Pasuruan Lahan Tembakau di Lumajang Melejit Jadi 14.000 Hektar, Produksi Tembus 700 Ton Perkuat Program Gizi Santri Lewat MBG, PBNU Resmikan 42 SPPG di Jember Polantas Kejar Terduga Pelaku Curanmor, Diamankan Setelah Motor Ditabrak Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, Pesantren di Jember Gelar Tahlil dan Istighosah Wali Kota Probolinggo Mutasi Pejabat, Empat Kepala Dinas Terpental

Ekonomi · 1 Okt 2025 14:10 WIB

Lahan Tembakau di Lumajang Melejit Jadi 14.000 Hektar, Produksi Tembus 700 Ton


					Tanaman tembakau di Kabupaten Lumajang menunjukkan pertumbuhan signifikan pada tahun 2025 (Asmadi). Perbesar

Tanaman tembakau di Kabupaten Lumajang menunjukkan pertumbuhan signifikan pada tahun 2025 (Asmadi).

Lumajang, – Industri tembakau di Kabupaten Lumajang menunjukkan pertumbuhan signifikan pada tahun 2025. Luas lahan tanaman tembakau melonjak drastis dari 8.000 hektar pada tahun sebelumnya menjadi 14.000 hektar.

Lonjakan ini juga diikuti dengan peningkatan target produksi, dari 300 ton menjadi 700 ton tembakau.

Kondisi cuaca yang didominasi musim kemarau menjadi faktor pendukung utama dalam peningkatan produksi tembakau tahun ini. Suhu panas yang konsisten membantu proses pengeringan daun tembakau menjadi lebih cepat dan merata, sehingga menghasilkan kualitas tembakau yang lebih baik.

“Untuk target tahun ini kami ada peningkatan produksi dari sebelumnya 300 ton, saat ini mencapai 700 ton,” ujar Station Manager PT AOI Lumajang, salah satu perusahaan yang menjadi mitra petani tembakau di wilayah tersebut, Rabu (1/10/25).

Menurut data dari Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Lumajang, kemarau yang terjadi tahun ini mendorong semakin banyak petani untuk menanam tembakau. Tak hanya jumlah petani yang bertambah, luas lahan pun mengalami peningkatan signifikan.

“Luas tanaman tembakau mencapai 14.000 hektar, naik dari tahun lalu yang hanya sekitar 8.000 hektar. Alhamdulillah, petani tembakau sangat bersyukur dengan hasil musim ini,” kata Ketua APTI Lumajang, Dwi Wahyono.

Meski harga jual tembakau mengalami sedikit penurunan sekitar Rp3.000 per kilogram dibanding tahun lalu, para petani masih merasa diuntungkan. Harga tembakau white burley dipatok sekitar Rp57.000 per kilogram, sedangkan jenis kasturi mencapai Rp60.000 per kilogram.

Salah satu petani di Desa Selok, Kecamatan Pasirian, Toha (55) mengungkapkan, bahwa dirinya bisa memanen hingga 12 ton tembakau dari lahan seluas 6 hektar. Dengan harga yang masih tergolong tinggi, keuntungan yang diraih pun bisa mencapai ratusan juta rupiah.

“Saya tanam tembakau kasturi satu hektar dan white burley enam hektar. Dari lahan white burley bisa dapat 12 ton,” kata Toha. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Resep Pupuk Organik KOPI Ubah Wajah Pertanian Lumajang

28 September 2025 - 16:31 WIB

Aroma dan Warna Unggulan, Tembakau Lumajang Jadi Incaran Pabrikan Premium

22 September 2025 - 10:33 WIB

Kreatif! Warga Kota Probolinggo Sulap Sayuran jadi Es Krim Favorit Bocil

20 September 2025 - 12:08 WIB

Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing

18 September 2025 - 17:22 WIB

Cold Storage dan D’Ozone, Senjata Baru Lumajang Jaga Mutu dan Harga

18 September 2025 - 16:33 WIB

Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam Potong di Probolinggo Tembus Rp40 Ribu/Kg

18 September 2025 - 14:58 WIB

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Trending di Ekonomi