Probolinggo,- Tim Traffic Analis Accident (TAA) Gakum Ditlantas Polda Jatim menggelar olah TKP kecelakaan maut bus rombongan wisatawan Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember yang terjadi, Minggu siang (14/9/25).
Olah TKP ini menggunakan teknologi 3D Scanner. Tujuannya, untuk mengetahui proses terjadinya kecelakaan bus wisata yang mengangkut sekitar 52 orang tenaga kesehatan (nakes).
“Jadi ada 10 titik lokasi yang di scan menggunakan alat ini. Tujuannya untuk mengetahui kecepatan bus saat kejadian, serta untuk mengetahui penyebabnya apa,” kata Kasubdid Gakkum Ditlantas Polda Jatim, AKBP Septa Firmansyah.
Selama proses olah TKP berlangsung, arus lalu lintas ditutup total. Baik dari arah Bromo ataupun sebaliknya menuju Probolinggo.
Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan 3D scanner mendapat informasi kronologis kejadian mulai dari awal hingga bus tersebut berhenti.
“Karena kecelakaan ini tidak banyak melibatkan kendaraan. Jika tidak ada halangan, hasil dari olah TKP ini akan keluar dalam waktu tiga hari kedepan,” imbuh AKBP Septa.
Diketahui, bus pariwisata sarat penumpang mengalami kecelakaan di jalur Bromo, tepatnya di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Minggu siang (14/9/25).
Awalnya, bus pariwisata bernomor polisi P 7221 UG, yang disopiri Albahri (59) warga Desa Gladak Pakem, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, melaju dari arah Bromo, sekitar pukul 12.14 WIB.
Sesampainya di lokasi kejadian, bus melaju tidak terkendali dan menabrak pembatas jalan. Musibah ini menyebabkan 8 orang penumpang tewas dan sejumlah orang lainnya luka-luka. (*)
Editor : Mohammad S
Publisher : Keyra