Menu

Mode Gelap
Miris! Oknum Satpol PP Kota Probolinggo Diduga Curi Beras di Toko Kelontong Dinkes Jember Siapkan 175 Tim Medis untuk Sukseskan MTQ XXXI Jawa Timur 2025 Untuk Ganti Motor Dinas, Pemkab Lumajang Sediakan Rp35 Juta per Desa Jelang Konfercab NU Kraksaan, Desakan Reformasi Pengurus Terjerat Pusaran Korupsi Bermunculan BKD Lumajang Pasrah ke Pusat, Rekrutmen ASN Masih Menggantung Pecatan PNS di Probolinggo Diringkus Polisi Pasca Gelapkan Uang demi Judi Online

Regional · 12 Sep 2025 16:58 WIB

Jelang Konfercab NU Kraksaan, Desakan Reformasi Pengurus Terjerat Pusaran Korupsi Bermunculan


					REFORMASI: Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Kraksaan saat menggelar istighotsah dan doa bersama beberapa waktu lalu. (foto: mwcnu Kraksaan). Perbesar

REFORMASI: Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Kraksaan saat menggelar istighotsah dan doa bersama beberapa waktu lalu. (foto: mwcnu Kraksaan).

Probolinggo,- Pasca munculnya draft surat rekomendasi tim ahwa (ahlul halli wal aqdi) yang beredar di kalangan pengurus syuriah MWC NU, kiprah PCNU Kraksaan kian disorot.

Gelombang kritikan muncul dari berbagai elemen, mulai warga hingga tokoh ulama. Susunan tim hawa, dinilai janggal dan penuh aroma persekongkolan.

“Kepengurusan sudah tidak jelas seperti dulu. Dulu, masyarakat tahu siapa pengurus Ranting atau MWC NU. Karena memang pengurus diambil dari tokoh agama setempat,” kata Hendrik, tokoh masyarakat asal Desa Condong, Kecamatan Gading.”, Jumat (12/09/2025).

Pada periode terdahulu, lanjutnya, kepengurusan Ranting NU minimal diambil dari tokoh agama setempat, minimal ustad kampung.

Namun saat ini, NU sepetinya tercerabut dari akarnya. Karenanya, momentum konfercab PCNU Kraksaan diharap dapat mengembalikan ruh NU seperti cita-cita pendirinya. “Terutama cita-cita Mbah Hasyim Ashari,” tandasnya.

Hendrik berharap kedepan NU kembali mengakar dan membumi. “Keberadaan NU dapat menguatkan masyarakat. Bukan untuk kepentingan penguasa, apalagi kepentingan pribadi,” jelasnya.

Hal senada disampaikan Gus Muhammad Toyib al Ghaufar, tokoh agama asal Kecamatan Krejengan. Ia mengungkapkan, konferensi cabang (konfercab) PCNU Kraksaan yang akan digelar beberapa hari lagi, semestinya menjadi momentum agar NU kembali pada perjuangannya.

“Kehormatan NU harus dikembalikan, jangan lagi ditunggangi oleh kepentingan politik kekuasaan, apalagi kepentingan pribadi,” kecamnya.

Tak hanya itu, tokoh muda ini juga menyayangkan munculnya nama-nama yang sebelumnya pernah terseret dalam pusaran kasus korupsi mantan Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan suaminya Hasan Aminuddin.

“Ada sebagian nama yang disebut dalam BAP dan persidangan kasus korupsi Hasan dan Tantri,” tutur Gus Toyib.

Gus Toyib berharap, nama-nama tersebut tak terlibat dalam kepengurusan NU kedepan. Sebab jika itu terjadi, ia menilai hal itu akan mencoreng dan mencemari Marwah NU.

“Apa mereka lupa terhadap kasus yayasan Nahdatul Ulama yang muncul dipersidangan tipikor dan rekeningnya digunakan untuk menampung hasil korupsi. Hal seperti ini yang merusak NU,” paparnya.

Ia mendesak, ada reformasi total dalam struktur kepengurusan PCNU Kota Kraksaan dalam konfercab, tanggal 14 September ini. “Berhentilah memanfaatkan NU untuk kepentingan pribadi,” serunya. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 191 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Jelang Konfercab, Nun Alex Sodorkan Nama Gus Hafid sebagai Calon Ketua NU Kraksaan

11 September 2025 - 16:02 WIB

Buruh Tambang di Lumajang Dipertimbangkan jadi Penerima Jaminan Sosial dari DBHCHT

11 September 2025 - 11:15 WIB

Sengketa Tanah di Sukoharjo Paksa DPRD Kota Probolinggo Gelar RDP

10 September 2025 - 22:01 WIB

Dishub Jember Jamin Bandara Notohadinegoro Siap Sambut Penerbangan Perdana

10 September 2025 - 20:19 WIB

Penerbangan Perdana Halim–Jember Dibuka 18 September, Tiket Sudah Bisa Dipesan

10 September 2025 - 18:59 WIB

GMNI Jember Lurug Kantor DPRD, Desak Reformasi Polri hingga Transparansi DPR

9 September 2025 - 16:44 WIB

Cegah Sengketa, KAI Daop 9 Jember dan Kejari Kota Probolinggo Sepakati Kerjasama

8 September 2025 - 20:13 WIB

Coretan Provokatif Muncul di Sejumlah Titik Kota Pasuruan, Kritisi Kepolisian

8 September 2025 - 18:40 WIB

Ikon ‘I Like Lumajang’ Alun-alun Tak Tersentuh Perbaikan, DLH Beri Alasan Begini

7 September 2025 - 17:01 WIB

Trending di Regional