Lumajang, – Kamis (7/8/25) lalu menjadi tonggak sejarah baru bagi Kabupaten Lumajang. Pasalnya, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian menyetujui perubahan nama Stasiun Klakah menjadi Stasiun Lumajang, setelah proses panjang advokasi dan kajian lintas instansi.
Persetujuan tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Surabaya, Denny Michels Adlan. Menurutnya, pergantian nama ini merupakan langkah penyesuaian identitas wilayah yang telah lama diharapkan oleh masyarakat Lumajang.
“Usulan mendapat respons yang sangat mendukung. Kami melihat ini sebagai penyesuaian identitas wilayah. Nama stasiun adalah simbol kedaerahan, dan Lumajang pantas untuk itu,” katanya, Selasa (12/8/25).
Bupati Lumajang, Indah Amperawati atau yang akrab disapa Bunda Indah menyambut, kabar ini dengan penuh rasa haru.
“Ini bukan sekadar pergantian nama stasiun. Ini adalah kemenangan batin bagi warga Lumajang. Akhirnya, nama daerah kita diakui dalam jaringan perkeretaapian nasional,” katanya.
Langkah ini juga menjadi penanda penting dalam strategi branding dan pariwisata daerah. Nama stasiun adalah pintu masuk pertama bagi wisatawan. Ketika mereka melihat Stasiun Lumajang, maka keterhubungan emosional dan geografis langsung terbentuk.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang, Rasmin mengaku, siap menyesuaikan teknis yang dibutuhkan pasca-pergantian nama. Termasuk penataan ulang kawasan sekitar stasiun agar lebih representatif dan sesuai dengan identitas kota.
“Ini bukan sekadar ganti papan nama. Kita ingin membangun ulang wajah Lumajang dari pintu gerbang transportasinya,” katanya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra