Probolinggo,- Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo membatalkan rencana membangun SMP Negeri 11, yang awalnya ditujukan untuk memfasilitasi siswa yang berlokasi di wilayah barat.
Hal tersebut di sampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Probolinggo, Siti Romlah. Ia menyebut, pada tahun ini belum ditentukan titik lokasi calon SMPN 11 di Kota Probolinggo sehingga sekolah baru ini batal dibangun.
“Dari analisis kami karena tahun ini lulusan baik SD/MI tercatat sebanyak 4.009 siswa, sedangkan untuk pagu SMPN di Kota Probolinggo terdapat 2.448 siswa,” kata Romlah, Jum’at (1/8/25).
Dengan adanya Sekolah Rakyat yang di Kota Probolinggo mulai beroperasi, lanjutnya, maka kebutuhan membangun SMP Negeri baru, tidak lagi menjadi skala prioritas.
Diketahui, Sekolah Rakyat yang berlokasi di Rusunawa Mayangan, direncanakan dapat menampung 1.000 siswa, dengan jenjang SMP yang memiliki 4 rombongan belajar (rombel) dan dapat menampung lulusan SD/MI.
“Ditambah lagi SMP swasta dan MTS swasta sebanyak total 35 lembaga, yang masih bisa menampung jumlah lulusan SD/MI sehingga pada tahun ini kami putuskan untuk belum didirikan SMPN 11,” imbuh Romlah.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR PKP) Kota Probolinggo, Setyorini Sayekti membenarkan bahwa rencana pembangunan SMP Negeri 11 dibatalkan.
“Rencana tersebut sudah ada anggarannya, namun tidak diserap, sehingga akan dialihkan ke kegiatan prioritas lain di PUPR PKP,” papar Setyorini.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota Probolinggo berencana membangun SMPN 11 untuk mempermudah akses siswa di wilayah barat. Tak sekedar rencana, bahkan 3 lahan di 3 lokasi berbeda sudah disiapkan.
Tiga lahan itu berlokasi di Jalan Argopuro,.atau Kopian Barat, Kelurahan Katapang, Kecamatan Kademangan; di sekitar Lapangan Kademangan; dan di Jalan Galunggung, Kelurahan Triwung Kidul, Kecamatan Kademangan. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra