Jember,– Antrean panjang kendaraan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jember masih terjadi hingga Minggu (27/7/25) siang.
Kekosongan stok bahan bakar, terutama jenis Pertamax dan Pertamax Turbo, menjadi penyebab utama kemacetan di sekitar area pengisian.
Situasi terparah terlihat di SPBU Baratan, Pakusari, Jalan Gajah Mada, Terminal Tawang Alun, dan Ajung, dengan antrean mengular hingga hampir satu kilometer. Beberapa pengendara bahkan mengaku menunggu sejak dini hari.
“Saya antre dari setengah sepuluh malam, baru dapat bensin jam 12 malam. Banyak yang panik membeli, antreannya luar biasa panjang,” keluh Yudis, seorang pengendara motor.
Handoko, pengguna mobil pribadi, mengaku telah mendatangi lima SPBU untuk mendapatkan bahan bakar. Namun upayanya justru tanpa hasil.
“Hari Minggu yang harusnya digunakan untuk keluarga malah habis di jalan cari bensin. Antreannya luar biasa,” ujarnya.
Tidak hanya pengguna pribadi, pengemudi ojek online juga terkena dampak. Alhasil, para ojek online kehilangan mata pencaharian yang biasa mereka hasilkan sehari-hari.
“Sejak kemarin saya berhenti narik karena habis bensin. Baru hari ini mulai kerja lagi, itu pun terbatas,” keluh Wafa, driver ojek online.
Sales Brand Manager PT Pertamina wilayah Jember, Hendra Saputra, menjelaskan bahwa keterlambatan suplai disebabkan kemacetan parah di Pelabuhan Ketapang yang mencapai 40 kilometer.
“Distribusi BBM dari Banyuwangi terganggu karena akses logistik terhambat. Namun, stok secara nasional aman,” tegasnya.
Sebagai langkah cepat, Pertamina melakukan alih suplai dari Terminal BBM Surabaya dan Malang untuk memenuhi kebutuhan Jember yang rata-rata mencapai 700 kiloliter per hari.
“Kami upayakan percepatan pengiriman agar pasokan kembali normal. Ini murni kendala teknis, bukan kelangkaan,” cetus Hendra.
Kelangkaan BBM terjadi karena terjadi keterlambatan distribusi pasca penutupan jalur Gumitir, yang diperbaiki dengan tenggat waktu selama 2 bulan. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra