Menu

Mode Gelap
Operasi Patuh Semeru Digelar, ini 8 Pelanggaran yang Jadi Target Kepolisian Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Dipantau Langsung Gubernur Khofifah Tiga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Hilang, Pencarian Dilanjutkan Besok Dua Maling Motor yang Ditembak Polisi di Gending Divonis 11 Bulan dan 1 Tahun 6 Bulan Janda di Pasuruan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo

Gaya Hidup · 13 Jul 2025 13:38 WIB

Uansut, Seni Menyesap Kopi yang Terlupakan


					Pak Siswanto mempraktikkan cara meminum kopi dengan teknik uansut (Foto: Asmadi). Perbesar

Pak Siswanto mempraktikkan cara meminum kopi dengan teknik uansut (Foto: Asmadi).

Lumajang, – Di sebuah sudut tenang di Desa Kandangtepus, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, aroma kopi mengalir pelan bersama kabut malam dari kaki Gunung Semeru. Di sanalah Siswanto, pria bersahaja dengan logat khas Jawa Timuran menyuguhkan bukan hanya secangkir kopi tapi juga filosofi hidup, uansut.

“Uansut itu menyesap pelan. Nggak langsung disruput. Tapi dinikmati, dikunyah rasa, ditahan sebentar, baru ditelan,” tutur Pak Sis, panggilan akrab Siswanto dengan senyum tenangnya, Minggu (13/7/25) dini hari.

Di era serba cepat, kopi seringkali sekadar jadi pengisi waktu atau penambah tenaga. Tapi di kedai kecil Pak Sis, kopi adalah sarana untuk melambat. Untuk duduk sebentar, diam, dan merasakan.

“Kopi itu bukan cuma soal pahit atau manis. Kalau kita minumnya pelan, semua rasa bisa muncul. Ada manisnya, ada sepetnya, bahkan ada rasa kayak es. Aneh tapi nyata,” ujar Pak Sis sambil tertawa ringan.

Ia menyebut kopi Lumajang yang ia sajikan punya “bodi tipis tapi rasa lengkap.” Clean, tanpa gangguan rasa asing. Dan semua itu, katanya, hanya bisa dinikmati kalau kita “uansut”.

Satu hal unik di kedai ini, gula selalu disajikan terpisah. Bukan karena pelit, tapi untuk mendidik.

“Saya selalu bilang ke tamu, minumlah dulu tanpa gula. Biar tahu rasa aslinya kopi itu kayak apa. Karena pemanis itulah yang sering bikin kopi jadi sumber masalah,” jelasnya sambil menyeduh biji kopi hasil sangrainya sendiri.

Ia percaya, kopi sejati bisa jadi penguat tubuh dan pikiran. Bahkan ia menyebut espresso ala Lumajang bisa bikin “berdiri tegak” -bukan cuma secara harfiah, tapi juga batin.

“Bisa pakat komando, Mas. Hahaha. Malam Jumat juga kuat!” candanya, disambut gelak tawa pengunjung lain yang duduk lesehan di teras kedai.

Teknik uansut, bagi Pak Sis, bukan hanya soal minum pelan-pelan. Tapi juga bentuk perlawanan terhadap ritme hidup yang makin tergesa-gesa. Dalam sesapan yang lambat itu, kita diajak kembali menemukan rasa bukan hanya dalam kopi, tapi juga dalam hidup.

“Kalau langsung slep, ya dapat pahitnya saja. Tapi kalau pelan, bisa tahu rasa manis alami yang muncul belakangan,” katanya sambil memandangi kopi di depannya.

Pak Sis percaya, kopi Lumajang khususnya dari Senduro, punya potensi besar. Tapi yang dibutuhkan bukan hanya soal produksi, tapi juga mem-branding.

“Kita ini belum banyak branding. Padahal rasa kita enggak kalah. Kalau digarap serius, kopi dari sini bisa jadi unggulan Lumajang bahkan nasional,” ujarnya optimistis.

Untuk itu, ia terus menyajikan kopinya dengan sepenuh hati. Mengedukasi, menyeduh sendiri, dan tentu saja, mengajak setiap pengunjung untuk uansut. Pelan-pelan, tapi pasti, menghidupkan kembali seni minum kopi yang (hampir) terlupakan.

“Uansut bukan hanya cara minum. Ia adalah cara hidup. Menyisakan ruang untuk rasa, untuk hening, dan untuk benar-benar hadir dalam secangkir kopi,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


 

Artikel ini telah dibaca 20 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Perjuangan Nenek Satumi, 95 Tahun, Mewujudkan Impian Haji

2 Mei 2025 - 14:00 WIB

Momentum Lebaran, Perhiasan Emas Imitasi di Kota Probolinggo Diburu Warga

3 April 2025 - 18:17 WIB

Bisnis Menggiurkan! Budidaya Ikan Kerapu Keramba Menjamur di Pulau Gili Ketapang

15 Februari 2025 - 20:17 WIB

Bukan Pencitraan, Sebelum Nakhodai DPRD Lumajang, Hobinya Makan Bersama

30 Januari 2025 - 19:10 WIB

Kreatif! Warga Kanigaran Kota Probolinggo Sulap Anggur jadi Aneka Minuman Nikmat

14 Desember 2024 - 19:49 WIB

Xuping, Perhiasan Emas Imitasi yang Kini Digandrungi Warga Kota Probolinggo

26 Oktober 2024 - 12:37 WIB

Pangkas Rambut Tradisional di Kota Probolinggo Masih Bertahan Ditengah Gempuran Barbershop

8 Oktober 2024 - 18:25 WIB

Kreatif! Warga Ketapang Kota Probolinggo Sulap Galon Bekas jadi Hiasan Bunga Estetik

28 September 2024 - 15:55 WIB

Menabung Lima Tahun, Pasutri Ini Beli Motor dengan Uang Koin

21 Agustus 2024 - 19:58 WIB

Trending di Gaya Hidup