PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Ketersediaan sapi potong yang hampir setiap tahun defisit, membuat PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bergerak dengan menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada peternak sapi yang memiliki Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Hanya, penyaluran KUR tidak langsung kepada peternak melainkan melalui kemitraan dengan PT Santosa Agrindo (PT Santori), yang terletak di Desa Wringinanom, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo. Tak tanggung-tanggung, pihak BCA mengucurkan Rp 20 Miliar dalam kerjasama ini.
Nominal Rp 20 miliar dibagi sesuai porsi masing-masing, untuk KUR Mikro Rp 5 Miliar dan KUR Kecil Rp15 miliar. Rencananya, penyaluran akan menggunakan sistem pola channeling melalui kerjasama dengan BPR Karya Perdana Sejahtera.
“Ini wujud dukungan kami terhadap program pemerintah dalam penyaluran kredti KUR, khususnya di sektor produktif,” tutur Vice President SME & Commercial Business BCA Ade Bachtiar, seusai penyerahan kerjasama kepada PT. Santori, Jum’at (14/9/2018).
KUR dalam kerjasama ini, imbuh Ade, merupakan yang terbesar diberikan BCA untuk penyaluran KUR di sektor peternakan sapi.Targetnya, program ini mampu meningkatkan populasi sapi potong di Jawa Timur dan membantu permodalan masyarakat dalam budidaya sapi.
“Kami ingin memperkuat penyaluran dana KUR ke sektor produktif, salah satunya ya sektor peternakan, pertanian dan lainnya. Jadi kami tidak hanya fokus ke UMKM tapi ke perusahaan di atasnya juga,” jelas Ade.

Secara umum, selama semester I 2018, BCA telah menyalurkan KUR sebanyak Rp 67, 16 Miliar. Nominal ini sudah mencapai 61,1% dari target tahunan yang sebesar Rp110 Miliar. “Dari jumlah itu, sekitar 42% diberikan ke sektor produktif,” tandas dia.
Sementara Direktur Utama PT Santori, Safuan Kasno Soewondo menjelaskan, sebagai salah satu anak perusahaan JAPFA yang bergerak di bidang usaha penggemukan dan pembiakan sapi, PT Santori merupakan perusahaan sapi potong terintegrasi terbesar di Indonesia.
“Fasilitas kredit ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peternak sapi UMKM berupa kemudahan akses dana untuk pengembangan usaha ternak sapIi agar usaha yang dirintis tetap eksis. Rencananya, kami akan salurkan KUR ke peternak maksimal Rp 200 juta,” jelas dia. (*)
Penulis : Mohamad Rochim
Editor : Efendi Muhammad