Pasuruan,– Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meninjau langsung kondisi salah satu keluarga yang masuk kategori miskin ekstrem di Kelurahan Mandaran RT 05 RW 03, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, Rabu (14/5/2025) pagi.
Keluarga tersebut tinggal di lahan milik Pemerintah Kota Pasuruan, tepat di samping toilet komunal. Sang ayah bekerja serabutan sebagai pemulung, dengan penghasilan harian antara Rp30 ribu hingga Rp50 ribu.
“Ini salah satu potret nyata kemiskinan ekstrem yang perlu segera diintervensi. Kehidupan sehari-hari mereka sangat memprihatinkan, dan inilah yang menjadi perhatian kami,” ujar Gus Ipul kepada wartawan saat kunjungan.
Perhatian utama Gus Ipul tertuju pada anak ketiga dari empat bersaudara di keluarga tersebut, Ahmad Ardiansyah (12), siswa kelas 6 SD yang akan segera lulus. Ahmad telah terdaftar sebagai calon peserta Sekolah Rakyat (SR) jenjang SMP, program pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem yang akan dimulai di Kota Pasuruan pada Juli mendatang.
“Anak ini adalah bagian dari rumah tangga yang masuk Desil 1, yakni 10 persen kelompok masyarakat dengan tingkat kesejahteraan terendah dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional. Mereka inilah yang menjadi sasaran utama dari program Sekolah Rakyat,” jelas Gus Ipul.
Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto menginginkan agar anak-anak dari kelompok masyarakat paling rentan tidak putus sekolah dan bisa mengakses pendidikan melalui skema alternatif seperti Sekolah Rakyat.
“Presiden ingin mereka yang berpotensi putus sekolah tetap bisa melanjutkan pendidikan. Ini bentuk keadilan sosial,” tegasnya.
Pemerintah Kota Pasuruan telah menyiapkan lahan seluas lebih dari delapan hektare untuk pembangunan Sekolah Rakyat. Proyek ini akan dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan dukungan dari sektor swasta.
Sekolah ini dirancang untuk menampung lebih dari 1.000 siswa dari tingkat SD, SMP hingga SMA, serta akan dilengkapi berbagai fasilitas pendukung seperti sarana olahraga dan kegiatan ekstrakurikuler.
“Saya berterima kasih kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pasuruan yang sudah mendukung penuh. Kami juga berharap pemkot bisa mengajukan tenaga pendidik dan kepala sekolah,” tambah Gus Ipul.
Ia juga menyebutkan, bahwa saat ini seluruh proses sedang berjalan. Satgas yang telah dibentuk bekerja sama dengan berbagai kementerian dan lembaga untuk menyukseskan penyelenggaraan Sekolah Rakyat.
Sementara itu, sang ayah, Budianto, menyambut baik rencana pendidikan putranya dan mendukung sepenuhnya keputusan Ahmad.
“Ya, saya ikhlas. Ini keinginan anak saya sendiri. Saya cuma bisa berdoa, semoga sekolah ini membawa kebaikan buat masa depannya,” ujar Budianto. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra