Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Peristiwa · 30 Jan 2025 11:41 WIB

Ada Pergerakan Tanah di Cowek Pasuruan, Warga Panik dan Mengungsi


					PANIK:  Warga Desa Cowek, Kec. Purwodadi, Kab. Pasuruan, lari berhamburan menuju lokasi pengungsian. Insert: Keretakan pada rumah warga. (foto: Moh. Rois). Perbesar

PANIK: Warga Desa Cowek, Kec. Purwodadi, Kab. Pasuruan, lari berhamburan menuju lokasi pengungsian. Insert: Keretakan pada rumah warga. (foto: Moh. Rois).

Pasuruan,- Warga Dusun Sempuh, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan dikejutkan dengan fenomena pergerakan tanah yang terjadi sejak Selasa (28/1/2025) malam.

Hingga Kamis (30/1/2025) pagi, retakan tanah masih terus terjadi, menyebabkan sejumlah rumah warga mengalami kerusakan.

Menurut salah satu warga, Warsidi (65), seluruh warga di dusun tersebut terpaksa mengungsi karena kondisi yang semakin mengkhawatirkan.

“Total 47 kepala keluarga (KK), semua warganya mengungsi,” ujar Warsidi

Sementara itu Kepala Dusun Sempuh, Ahmad Sumitro menjelaskan, dari 47 rumah terdampak, 16 di antaranya mengalami kerusakan parah.

“Totalnya ada 176 orang yang mengungsi. Mereka mengungsi ke SDN 2 Cowek,” tutut Sumitro.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, mengatakan, wilayah tersebut memang memiliki riwayat pergerakan tanah.

Namun, kejadian kali ini lebih parah dibandingkan keretakan tanah yang pernah terjadi sebelumnya.

“Saat pertama kali dinas di BPBD, kami pernah monitoring retakan tanah di sini, tapi tidak separah ini,” ujarnya.

Sugeng menambahkan, bahwa pergerakan tanah yang terus terjadi setiap hari sangat membahayakan.

Sehingga pihaknya memutuskan untuk mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman.

“Hari ini kami mendatangkan BPBD Provinsi Jawa Timur untuk melakukan kajian lebih lanjut, apakah wilayah ini masih layak dihuni atau tidak, serta bagaimana pola pergerakan tanahnya,” pungkas dia. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 196 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

16 September 2025 - 13:21 WIB

Cidera Parah, 9 Korban Kecelakaan Bus di Jalur Bromo Dioperasi

15 September 2025 - 21:26 WIB

Takziah ke Rumah Duka Laka Bus Bromo, Gubernur Khofifah Janjikan Beasiswa

15 September 2025 - 20:48 WIB

Lengkapi Pemeriksaan, Giliran Korlantas Polri Olah TKP Laka Bus di Jalur Bromo

15 September 2025 - 14:04 WIB

Kapolres Probolinggo Jamin Penanganan Laka Bus di Jalur Bromo Maksimal

15 September 2025 - 11:57 WIB

Laka Maut di Jalur Bromo Tewaskan 8 Orang, ini Pengakuan Sopir Bus

14 September 2025 - 23:28 WIB

Tunggu Kedatangan Jenazah, Keluarga Korban Laka Maut Jalur Bromo Sesaki RS Bina Sehat Jember

14 September 2025 - 22:45 WIB

Delapan Orang Meninggal Pasca Laka Bus Wisata di Jalur Bromo, ini Identitasnya Korban

14 September 2025 - 22:33 WIB

Polda Jatim Olah TKP Laka Maut Rombongan Nakes di Jalur Bromo, Gunakan 3D Scanner

14 September 2025 - 19:36 WIB

Trending di Peristiwa