Menu

Mode Gelap
Pemkab Jember Terima 158 Program RTLH, Gubernur Khofifah Tinjau Pengerjaan Pemkot Probolinggo Segera Galakkan Siskamling Guna Cegah Gangguan Keamanan Aktivitas Paralayang di Kawasan Bromo Viral, TNBTS Tegaskan Dilarang, Hormati Kesucian Adat Tengger Jelang Konfercab NU Kraksaan, JIN: Regenerasi Pengurus jadi Kunci, Kembalikan Marwah NU Berkah Even MTQ Jawa Timur 2025, Hunian Hotel di Jember Melonjak Belasan Tahun Berlatih Tilawah, Istiqamah dan Doa Guru Jadi Bekal Herman di Panggung MTQ Jawa Timur 2025

Politik Dan Pemerintahan · 18 Jul 2018 06:44 WIB

Dara Cantik Ini Jadi CJH Termuda di Kota Probolinggo


					Dara Cantik Ini Jadi CJH Termuda di Kota Probolinggo Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Calon Jamaah Haji (CJH) di Kota Probolinggo tahun ini akan segera berangkat ke tanah suci. Sebanyak 218 CJH yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 30, rencananya akan berangkat pada 26 Juli 2018.

Diantara ratusan CJH, terdapat dara cantik bernama Halimatus Sa’diyah Saleh (23) asal Dusun Krajan RT/2 RW/5, Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan. Mahasiswi jurusan Ilmu Tafsir Al Quran di Institut Keislaman Abdullah Faqih (INKAFA) Gresik ini menjadi CJH termuda di Kota Probolinggo.

Kasi Haji Kementerian Agama (Kemenag)  Kota Probolinggo, Muhammad Haris Hikmawan membenarkan bahwa Halimatus menjadi CJH termuda tahun ini. “Berdasarkan data kami, ya memang dia menjadi yang termuda,” jelasnya, Rabu (18/7/2018).

Ada yang termuda, tentu ada pula CJH yang sudah lanjut usia dan menjadi CJH tertua.. Informasi yang diterima oleh PANTURA7.com dari Kemenag setempat, CJH tertua tercatat atas nama Astipah Murgo Saninten dengan usia 88 tahun.

Astipah Murgo Saninten (88) menjadi Calon Jemaah Haji (CJH) tertua di Kota Probolinggo tahun 2018.

Dari hasil pemeriksaan sementara, nenek asal Dusun Kedung Kemiri, RT/002 RW/007, Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih itu dalam kondisi cukup sehat. “Memenuhi syarat, baik fisik dan kesehatannya,” jelas Haris.

Terpisah, Astipah mengaku senang bisa berangkat haji pada tahun ini. Pasalnya, ia harus menunggu tujuh tahun agar dapat menunaikan rukun islam kelima itu. bahkan untuk melunasi biaya haji, Astipah harus menjual tanah kesayangannya sebesar Rp. 90 juta.

“Ya senang sekali bisa haji tahun ini, sudah periksa juga ke dokter dan dinyatakan sehat tanpa kendala apapun. Do’anya nak agar saya dapat menjadi haji mabrur,” harap Astipah. (*)

 

Penulis : Rahmad Soleh

Editor : Achmad Zulkifly

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Berkah Even MTQ Jawa Timur 2025, Hunian Hotel di Jember Melonjak

13 September 2025 - 08:48 WIB

Belasan Tahun Berlatih Tilawah, Istiqamah dan Doa Guru Jadi Bekal Herman di Panggung MTQ Jawa Timur 2025

13 September 2025 - 07:29 WIB

Dinkes Jember Siapkan 175 Tim Medis untuk Sukseskan MTQ XXXI Jawa Timur 2025

12 September 2025 - 19:11 WIB

Jelang Konfercab NU Kraksaan, Desakan Reformasi Pengurus Terjerat Pusaran Korupsi Bermunculan

12 September 2025 - 16:58 WIB

Mengenal Gus Hafid dari Ponpes Nurul Qodim, Kiai Muda Sejuta Potensi Harapan Nahdliyin

11 September 2025 - 19:44 WIB

Jelang MTQ XXX Jawa Timur, Jember Optimistis Lolos Tiga Besar

11 September 2025 - 18:02 WIB

Jelang Konfercab, Nadhliyin Dorong Kiai Romli dan Nun Hafidz Nakhodai NU Kraksaan

3 September 2025 - 11:57 WIB

Festival Da’i Muda LDNU Kraksaan Tuntas, Sukses Cetak 6 Kader Dakwah Terbaik

31 Agustus 2025 - 08:46 WIB

Bersarung dan Berkopiah Merah Putih, Santri Lumajang Upacara Hari Kemerdekaan

17 Agustus 2025 - 12:17 WIB

Trending di Religi & Pesantren