Menu

Mode Gelap
Musik Keras Sound Horeg, Hiburan apa Gangguan? ini Kata Pakar Psikologi Curanmor saat Salat Jum’at di Sentul Probolinggo Digagalkan, Dua Pelaku Ditangkap Korban Terakhir Perahu Pemancing di Perairan Lekok Ditemukan, Operasi SAR Dinyatakan Selesai Motor Karyawan Cafe Digondol Maling, Pelaku Dua Sejoli yang Nyaru jadi Pembeli Mayat Pria Asal Madiun Ditemukan di Saluran Sungai Sukodermo Pasuruan Gempa Magnitudo 1,9 Guncang Tiris Probolinggo, Lima Rumah Warga Rusak

Politik Dan Pemerintahan · 18 Jul 2018 06:44 WIB

Dara Cantik Ini Jadi CJH Termuda di Kota Probolinggo


					Dara Cantik Ini Jadi CJH Termuda di Kota Probolinggo Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Calon Jamaah Haji (CJH) di Kota Probolinggo tahun ini akan segera berangkat ke tanah suci. Sebanyak 218 CJH yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 30, rencananya akan berangkat pada 26 Juli 2018.

Diantara ratusan CJH, terdapat dara cantik bernama Halimatus Sa’diyah Saleh (23) asal Dusun Krajan RT/2 RW/5, Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan. Mahasiswi jurusan Ilmu Tafsir Al Quran di Institut Keislaman Abdullah Faqih (INKAFA) Gresik ini menjadi CJH termuda di Kota Probolinggo.

Kasi Haji Kementerian Agama (Kemenag)  Kota Probolinggo, Muhammad Haris Hikmawan membenarkan bahwa Halimatus menjadi CJH termuda tahun ini. “Berdasarkan data kami, ya memang dia menjadi yang termuda,” jelasnya, Rabu (18/7/2018).

Ada yang termuda, tentu ada pula CJH yang sudah lanjut usia dan menjadi CJH tertua.. Informasi yang diterima oleh PANTURA7.com dari Kemenag setempat, CJH tertua tercatat atas nama Astipah Murgo Saninten dengan usia 88 tahun.

Astipah Murgo Saninten (88) menjadi Calon Jemaah Haji (CJH) tertua di Kota Probolinggo tahun 2018.

Dari hasil pemeriksaan sementara, nenek asal Dusun Kedung Kemiri, RT/002 RW/007, Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih itu dalam kondisi cukup sehat. “Memenuhi syarat, baik fisik dan kesehatannya,” jelas Haris.

Terpisah, Astipah mengaku senang bisa berangkat haji pada tahun ini. Pasalnya, ia harus menunggu tujuh tahun agar dapat menunaikan rukun islam kelima itu. bahkan untuk melunasi biaya haji, Astipah harus menjual tanah kesayangannya sebesar Rp. 90 juta.

“Ya senang sekali bisa haji tahun ini, sudah periksa juga ke dokter dan dinyatakan sehat tanpa kendala apapun. Do’anya nak agar saya dapat menjadi haji mabrur,” harap Astipah. (*)

 

Penulis : Rahmad Soleh

Editor : Achmad Zulkifly

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kiai Hasan Genggong, Ulama Sejuta Karomah dengan Jejak Spiritual Mendalam

10 April 2025 - 22:15 WIB

Berburu Barokah, Ribuan Jemaah Hadiri Haul Kiai Hasan Genggong ke-72

10 April 2025 - 16:48 WIB

TP PKK Lumajang Tebar Ilmu Perkuat Iman dengan Kajian Tafsir dan Tahsin Al-Qur’an

27 Maret 2025 - 15:41 WIB

NU Lumajang Beberkan Lima Keistimewaan yang Perlu Diketahui Saat Bulan Ramadhan

6 Maret 2025 - 11:54 WIB

Tentukan Awal Ramadhan, NU Kota Probolinggo Tunggu Sidang Isbat

26 Februari 2025 - 09:28 WIB

Perluas Dakwah, NU Krejengan Probolinggo Gelar Pelatihan Digital

10 Februari 2025 - 15:43 WIB

Mengenal Sofia, Aktivis asal Leces yang Kini Menakhodai Fatayat NU Kabupaten Probolinggo

27 Januari 2025 - 13:04 WIB

Kreatif! Ponpes Azidan Barokatu Zainil Hasan Gelar Lomba Kreasi Tumpeng Sambut Hari Ibu

16 Desember 2024 - 19:43 WIB

Era Baru NU Kota Probolinggo Dimulai, Tiga Pilar jadi Spirit Gerakan

27 Oktober 2024 - 19:22 WIB

Trending di Religi & Pesantren