Menu

Mode Gelap
Kunjungi Rumah Nenek di Patemon Krejengan, Pelajar SMP Dirudapaksa Paman Curi Motor Petani, Dua Pria Lekok Babak Belur Digebuki Massa Ada Unsur KDRT, Polisi Selidiki Insiden Anak Buang Ibu Kandung di Jambangan Probolinggo Dari Lumajang ke Jember dan Batu, Parti Libur Siap Ekspansi ke Kota Lain Seperti Tidur di Atas Salju, Cerita Pendaki yang Menyaksikan Ranu Kumbolo Membeku Sejumlah SPBU di Jember Kosong, Pertamina Sebut Klaim Tidak Ada Kelangkaan BBM

Lingkungan · 26 Jun 2018 20:43 WIB

Nikmati Wisata Pantai Gili, Goeboek Lacor Punguti Sampah


					Nikmati Wisata Pantai Gili, Goeboek Lacor Punguti Sampah Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Menyelam sambil minum air, kiasan ini kiranya tepat untuk menggambarkan kiprah komunitas Goeboek Lacor saat mengunjungi Pulau Gili, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. Betapa tidak, disela-sela melakukan kunjungan wisata, mereka menyempatkan diri bersih-bersih sampah.

Aksi peduli lingkungan yang dilakukan komunitas pemuda asal Desa Brabe, Kecamatan Maron itu tercetus setelah mereka prihatin melihat maraknya sampah di area wisata Pulau Gili. Selain menggangu pemandangan, sebaran sampah juga menimbulkan bau tidak sedap.

“Biar piknik kami gak sia-sia, jadi kami selingi dengan kegiatan bersih-bersih. Selain bentuk kepedulian terhadap alam dan lingkungan, juga untuk mengenalkan komunitas kami,” papar koordinator komunitas Goeboek Lacor, Bad Kamal, Selasa (26/6/2018).

Aksi sapu bersih sampah diikuti oleh sedikitnya 20 anggota Goeboek Lacor, yang dimulai dari pukul 10.00 hingga 15.30 WIB. Kawasan wisata snorkeling, menjadi fokus pembersihan karena di lokasi tersebut banyak wisatawan yang tengah menikmati eksotika alam Pulau Gili.

“Siapa tahu dengan kegiatan ini, bisa membantu meningkatkan kebersihan lingkungan disini. Harapan kami, kegiatan ini juga menjadi pembelajaran bagi wisatawan agar tidak membuang sampah sembarangan,” Kamal menegaskan.

Giat bersih-bersih sampah komunitas pemuda ini diapresiasi oleh sejumlah wisatawan yang tengah melakukan liburan pasca lebaran. Awalnya, para wisatawan tak menyadari jika para pemungut sampah itu juga merupakan wisatawan, bukan warga setempat ataupun pengelola wisata.

“Syukur masih ada pemuda zaman sekarang yang peduli terhadap lingkungan, apalagi ini tempat wisata baru yang sedang ramai-ramainya diburu wisatawan. Saya pikir mereka warga sini, eh ternyata pengunjung juga,” ujar Dedi (30) salah seorang wisatawan asal Sidoarjo. (*)

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dari Lumajang ke Jember dan Batu, Parti Libur Siap Ekspansi ke Kota Lain

27 Juli 2025 - 15:12 WIB

Seperti Tidur di Atas Salju, Cerita Pendaki yang Menyaksikan Ranu Kumbolo Membeku

27 Juli 2025 - 14:38 WIB

Jazz Gunung Bromo 2025 Usung Dua Series, Sal Priadi Pukau Penonton di Hari Pamungkas

27 Juli 2025 - 12:44 WIB

Lomba Dayung di Pesisir Kota Pasuruan Diharapkan Tarik Wisatawan

26 Juli 2025 - 17:18 WIB

Pemkot Probolinggo Pindahkan CFD dari Alun-alun ke Jalan Suroyo, ini Sebabnya

24 Juli 2025 - 05:38 WIB

Jalur Gumitir Ditutup Dua Bulan, Ini Rute Jalur Pengganti Jember-Banyuwangi

23 Juli 2025 - 22:06 WIB

MUI Desak Wali Kota Probolinggo Berani Perangi Miras, LGBT dan Sound Horeg

22 Juli 2025 - 12:43 WIB

Jalur Pendakian Gunung Semeru Ditutup Sementara, 17-26 Agustus

18 Juli 2025 - 14:12 WIB

Ada Festival Nusantara 2025 di Jember, Perkuat Branding Surga Kopi dan Tembakau

17 Juli 2025 - 19:17 WIB

Trending di Regional