Menu

Mode Gelap
Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara

Wisata · 6 Des 2022 16:50 WIB

Wulan Kapitu, Kawasan Gunung Bromo Ditutup bagi Kendaraan Bermotor


					Wulan Kapitu, Kawasan Gunung Bromo Ditutup bagi Kendaraan Bermotor Perbesar

Probolinggo – Warga Suku Tengger akan melaksanakan tradisi Wulan Kapitu (bulan ke tujuh) dalam kalender Tengger. Selain melaksanakan puasa mutih, untuk pembukaan dan penutupan Wulan Kapitu sesuai kesepakatan kendaraan bermotor dilarang masuk ke wisata Bromo.

Seketaris Paruman Dukun Pandita Kawasan Tengger, Bambang Soeprapto mengatakan, Desember ini, masyarakat Tengger di empat kabupaten melaksanakan tradisi Wulan Kapitu, di mana warga akan melakukan puasa putih.

Berdasarkan surat edaran tradisi Wulan Kapitu ini diawali dengan pembukaan (megeng) yang jatuh pada Jumat 23 Desember 2022 mulai pukul 18.00, hingga Sabtu 24 Desember 2022 pukul 18.00. Dilanjutkan penutupan (megeng), pada Sabtu 21 Januari 2023 pukul 18.00, hingga Minggu 22 Januari 2023 pukul 18.00.

“Untuk pembukaan (megeng) dan penutupan Wulan Kapitu, warga Tengger melaksanakan nyepi selama sehari kemudian dilanjutkan dengan puasa putih selama satu bulan,” ujar Bambang, Selasa (6/12/2022).

Selain itu, dalam musyawarah yang digelar pada Minggu 27 November 2022 di Kabupaten Pasuruan, serta dihadiri dukun pandita empat kabupaten dan TNBTS, disepakati bahwa wisata Gunung Bromo akan ditutup bagi kendaraan bermotor saat pembukaan dan penutupan Wulan Kapitu.

Pembatasan kendaraan bermotor tersebut untuk di Lumajang dan Malang mulai di kawasan Jemplang. Untuk di Pasuruan hingga di Pakis Bincil dan untuk Probolinggo dibatasi mulai di Cemorolawang.

“Meski kendaraan bermotor dilarang masuk ke Gunung Bromo, namun wisatawan masih bisa masuk, baik jalan kaki, naik kuda, maupun naik sepeda angin, atau wisatawan bisa mengunjungi wisata lain yakni Seruni Point, Bukit
Cinta, dan wisata lain di luar Lautan Pasir,” imbuh Bambang. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 32 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ada Fenomena Embun Upas di Bromo, TNBTS Waspadai Potensi Kebakaran Hutan

29 Juli 2025 - 08:43 WIB

Wisatawan Mancanegara Ramaikan Tradisi Jolen di Lereng Gunung Semeru

28 Juli 2025 - 19:28 WIB

Tradisi Ujung dan Ujub, Upaya Menolak Bala di Desa Kandangan

28 Juli 2025 - 18:00 WIB

Dari Tumpeng hingga Sayuran, Warga Berebut Isi Jolen Penuh Kegembiraan

28 Juli 2025 - 14:24 WIB

Seperti Tidur di Atas Salju, Cerita Pendaki yang Menyaksikan Ranu Kumbolo Membeku

27 Juli 2025 - 14:38 WIB

Ada Nilai Filosofis Calon Arang dalam Pementasan Seni Menyuarakan Dharma

21 Juli 2025 - 09:26 WIB

Tradisi Tak Lekang Waktu, Bhakti Penganyar Jadi Jembatan Budaya Bali dan Jawa

18 Juli 2025 - 15:00 WIB

Fenomena Embun Upas di Gunung Bromo, Sajikan Eksotika bak Pegunungan Alpen

11 Juli 2025 - 08:49 WIB

1.923 Petani Lumajang Tercakup Asuransi Usaha Tani Padi

10 Juli 2025 - 16:52 WIB

Trending di Budaya