PROBOLINGGO-PANTURA.com, Pahitnya kehidupan dirasakan Dewi Astutik (62), warga Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo. Bagaimana tidak, sudah 5 tahun Astutik mengidap tumor yang terus-terusan membesar. Lantaran terhimpit ekonomi untuk berobat, ia pun harus rela menahan sakit bertahun-tahun.
Dewi Astutik tinggal di Jl Soekarno Hatta, Gg Mangga Nomor 110 RT 3 RW 2. Wanita yang biasa disapa Emy ini bersuamikan Babun, yang setiap hari tinggal menumpang dirumah kakaknya Mujiono. Babun sendiri juga tengah mengalami stroke dan sudah lama tak bisa berbicara.
Selama sakit, Emy terbaring lemah di kamar berukuran 3×4 meter beralas kasur usang. Ia kerap mengeluh sakit dibagian perutnya, yang tumbuh benjolan selebar piring. Setiap hari, ia pun hanya dirawat saudaranya karena tak mampu bangun dari kasur.
Ketua RT sekaligus ponakan Emy, Jatmiko kepada PANTURA7.com menyampaikan, sejak 5 tahun lalu Emy sudah menderita sakit miom atau kelenjar rahim. Penyakit itu sempat diangkat, namun setelahnya muncul benjolan kecil seukuran kentang. Selang setahun kemudian, benjolan itu kian membesar.
“Kami tak bisa berbuat apa-apa karena kebetulan dia tak punya asuransi kesehatan seperti BPJS Kesehatan atau KIS. Namun kami sudah membuatkan SKTM,” ujar Jatmiko, Jum’at (6/4/2018).
Emy, kata Jatmiko, sempat dibawa ke RSUD Mochammad Saleh Kota Probolinggo. Hasilnya, Emy direkomendasikan untuk dirujuk ke RS Syaiful Anwar Malang. Namun karena kendala biaya, terpaksa Emy dibawa kembali kerumah. Sesekali Emy berobat ke sejumlah pengobatan alternatif, tetapi hasilnya tidak memuaskan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Probolinggo, Ninik Ira Wibawati saat dikonfirmasi melalui selulernya mengatakan, pihaknya masih akan melakukan pengecekan atas data penderita tumor di Kota Probolinggo. “Kami data dulu, kalau data sudah lengkap, baru kami akan tindak lanjuti,” ujar Ninik. (*)
Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Achmad Kifli













