Menu

Mode Gelap
Gempur Rokok Ilegal, Peran Aktif Masyarakat jadi Penentu Keberhasilan Bikin Heboh! Bus Karyawan di Kota Probolinggo Terobos Palang Pintu Perlintasan KA Hadapi Musim Penghujan, Bupati Probolinggo Tinjau Infrastruktur yang Baru Dipulihkan pasca Bencana Penumpang Kereta Api di Daop 9 Naik 13 Persen, Stasiun Jember Paling Padat Heboh Program Xpose Uncercored Dinilai Lecehkan Pesantren, MUI-NU Kompak Layangkan Kecaman Duduk di Bantalan Rel, Pria di Pasuruan Tewas Disambar KA Penataran

Peristiwa · 19 Mei 2021 17:32 WIB

Lima Bulan, Puluhan Pengendara Tewas di Jalur Pantura


					Lima Bulan, Puluhan Pengendara Tewas di Jalur Pantura Perbesar

PROBOLINGGO,- Sebanyak 160 kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) yang terjadi sejak Januari hingga Mei 2021. Dari 160 kasus tersebut dilaporkan sebanyak 221 korban mulai, luka ringan, berat hingga meninggal dunia.

Terinci, 75 korban mengalami luka ringan (LR) dan 46 meninggal dunia (MD) dan untuk luka berat (RB) masih zero dari berbagai profesi yang didominasi swasta.

Sementara kendaraan yang terlibat kecelakaan ada lima, yakni 193 sepeda motor, 16 mobil penumpang umum (MPU), 33 mobil barang, dan 2 bus. Sedangkan untuk kendaraan khusus dari awal tahun hingga saat ini terdata nihil.

“Pada tiap bulannya, kendaraan yang terlibat kecelakaan didominasi oleh roda dua dengan angka paling tinggi pada April lalu sebanyak 54 kendaraan disusul mobil barang,” kata Kanitlaka Satlantas Polres Probolinggo, Iptu Nyoman Harayasa, Rabu (19/5/2021).

Sementara itu, lanjut Nyoman, untuk jenis kecelakaannya, itu didominasi oleh kecelakaan depan samping dengan 33 kejadian, lalu adu moncong 28 kejadian dan tabrak depan belakang ada 20 kejadian kemudian kecelakaan samping-samping 31 kejadian.

“Untuk lokasi kejadian kecelakaan sendiri, tertinggi angka kecelakaan terjadi di jalan nasional atau pantura, total ada 79 kejadian. Sedangkan untuk jalan kabupaten atau daerah itu ada 72 kejadian,” ungkap perwira asal Pulau Bali ini.

Dari kejadian tersebut, Nyoman mewanti-wanti agar para pengendara lebih meningkatkan kewaspadaan dan tidak terburu-buru serta mentaati peraturan lalu lintas. Hal itu, kata dia, demi keselamatan dan sebagai salah satu upaya mencegah kecelakaan.

“Salah satunya jika berkendara merasa capek, mengantuk atau sebagainya alangkah baiknya berhenti atau menepi sejenak, kalau sudah kondisi pulih, bisa dilanjutkan lagi. Karena kecelakaan terjadi banyak disebabkan kelalaian pengedara,” tutup dia.(*)

Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Albafillah

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Duduk di Bantalan Rel, Pria di Pasuruan Tewas Disambar KA Penataran

14 Oktober 2025 - 15:47 WIB

Kecelakaan Maut di Rejoso Pasuruan, Pengendara Motor Tewas

13 Oktober 2025 - 17:27 WIB

Kapal Nelayan di Pasuruan Tenggelam, Seluruh ABK Selamat dari Maut

13 Oktober 2025 - 16:19 WIB

Dua Pohon di Lumajang Tumbang, Lalu Lintas Macet

12 Oktober 2025 - 17:46 WIB

Kecelakaan Beruntun di Pandaan, Dua Pengemudi Alami Luka

11 Oktober 2025 - 15:18 WIB

Usai Nobar Bola, Warga Bondowoso Jadi Korban Pengeroyokan di Mangli Jember

9 Oktober 2025 - 19:10 WIB

Kebakaran Tumpukan Kayu Hebohkan Warga Jl. Lumajang Kota Probolinggo

8 Oktober 2025 - 12:12 WIB

Setelah Tiga Bulan Hilang di Laut, Korban KMP Tunu Pratama Jaya Asal Pasuruan Akhirnya Ditemukan

8 Oktober 2025 - 03:59 WIB

BNPB Rilis Data Akhir Korban Ponpes Al-Khoziny: 67 Tewas, 104 Selamat

7 Oktober 2025 - 20:48 WIB

Trending di Peristiwa