Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Pemerintahan · 20 Mar 2021 11:26 WIB

Pemerintah Impor Beras, Pemuda Tani Indonesia Jatim; Menyakiti Petani


					Ketua DPD Pemuda Tani Indonesia Jatim, Durrul Izza Al-fatawi (tengah) saat panen raya jagung beberapa waktu lalu. (foto: Izza for P7.com) Perbesar

Ketua DPD Pemuda Tani Indonesia Jatim, Durrul Izza Al-fatawi (tengah) saat panen raya jagung beberapa waktu lalu. (foto: Izza for P7.com)

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan memutuskan untuk melakukan impor beras sebanyak 1 juta ton. Beras yang akan diimpor dari Vietnam dan Thailand itu, diperkirakan datang akhir Maret ini.

Menyikapi hal itu, Ketua DPD Pemuda Tani Indonesia Jawa Timur, Durrul Izza Al-fatawi menyebut kebijakan impor beras sangat tidak tepat. Sebab saat ini, menurut Izza, petani sedang siap-siap panen raya.

“Kalaupun pemerintah tidak bisa hadir dalam menjaga kedaulatan petani, minimal tidak meyakiti petani dengan impor beras 1 juta ton, lebih-lebih pada kondisi panen raya,” terang Izza via jaringan seluler, Sabtu (20/3/21)

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per 1 Maret 2021, sambungnya, potensi produksi beras pada Januari-April 2021 sekitar 14, 54 juta ton. Jumlah itu naik 3,08 juta ton (26,89%) jika dibandingkan Januari-April 2020.

“Jadi konsumsi Januari-April 2021 yakni 9,72 jt ton sehingga potensi surplus 4,81 juta ton,” ia menegaskan.

Selain itu, papar Izza, kebijakan itu bakal menghancurkan harga gabah di lapangan. Saat ini saja, harga gabah di Tuba Rp 3300 per kilogram (Kg), Rp 3,400-3.500/Kg di Ngajuk dan di Probolinggo Rp 3.300-3.400/Kg.

“Padahal harga patokan pemerintah Rp 4.200/Kg. Serap gabah adalah kebijakan yang harus dilakukan dalam kondisi seperti ini, bukan impor beras,” kecam Izza.

Seharusnya, dikatakan Izza, pemerintah melihat dari semua sektor sebelum keijakan impor beras diputusan. Ketika beras menjadi makanan pokok, jelasnya, maka pemerintah harus menjaga stabilitas dengan medorong dan menjaga petani tetap istiqomah.

“Jangan sampai petani putus asa dengan tidak menanam (padi). Dampaknya terhadap ketahanan, kemadirian serta kedaulatan pangan nasional,” tutur inisiator Ngaji Tani Nusantara ini.

Sementara itu, Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi menjamin kebijakan impor beras tidak akan menghancurkan petani nasional. Sebab, keran impor baru dibuka saat cadangan beras pemerintah (CBP) di Perum Bulog menipis dan tidak saat panen raya.

“Saya jamin tidak ada impor beras ketika panen raya, dan hari ini tidak ada beras impor yang menghancurkan petani, karena memang belum ada impor,” jelas Lutfi seperti dikutip dari CNN Indonesia.

Lutfi mengklaim izin impor sengaja dikeluarkan untuk berjaga-jaga lantaran stok beras di Bulog mulai menipis. “Bulog itu stoknya seperti bisa dihitung hanya mungkin tidak capai 500 ribu,” tandasnya. (*)


Editor : Efendi Muhamad

Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan

2 Agustus 2025 - 05:41 WIB

Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

1 Agustus 2025 - 20:37 WIB

Gubernur Khofifah Tinjau Sekolah Rakyat Terpadu di Jember, ini Pesannya

31 Juli 2025 - 21:54 WIB

Gubernur Khofifah Sebut Gangguan Jalur Laut dan Darat Hambat Distribusi BBM ke Jember

31 Juli 2025 - 16:32 WIB

Warga Terjebak Banjir Lahar, Pemkab Lumajang Ajukan Normalisasi Sungai Regoyo

31 Juli 2025 - 14:50 WIB

Sekda Memasuki Masa Pensiun, Pemkot Probolinggo Segera Buka Seleksi Terbuka

29 Juli 2025 - 19:55 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Pembangunan Gedung Inspektorat Kota Probolinggo Kembali Dilanjutkan

29 Juli 2025 - 18:05 WIB

Antrean BBM di Lumajang Meningkat Drastis, Bupati Pastikan Stok Aman

29 Juli 2025 - 14:44 WIB

Dampak Kelangkaan BBM, Pemkab Jember Terapkan Belajar dan Kerja dari Rumah

29 Juli 2025 - 11:52 WIB

Trending di Pemerintahan