Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Sosial · 2 Sep 2020 04:02 WIB

Nestapa Miyati; Hidup Kekurangan, Alami Gangguan Mental


					Nestapa Miyati; Hidup Kekurangan, Alami Gangguan Mental Perbesar

BUGULKIDUL-PANTURA7.com, Terjalnya hidup, harus dijalani oleh Miyati (70), warga Kelurahan Krampyangan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan. Wanita lanjut usia (lansia) ini hidup serba kekurangan ditengah gemerlapnya kehidupan kota.

Dalam kondisi mengalami gangguan mental, ia tinggal di sebuah bangunan kumuh yang berdiri di bantaran kali seorang diri. Bangunan dan tanah yang didiami Miyati, diketahui aset Pemeritah Kota Pasuruan.

Kondisi Miyati menguap ke publik setelah kondisinya diunggah ke sosial media ‘facebook’ (FB) oleh akun bernama Dewi Andik Mutrofin, beberapa hari lalu. Unggahan yang disertai keterangan foto itu, kemudian viral di jagad maya.

“Monggo sahabat saudara kalau punya rezeki disisihaken damel si mbah, kasihan tinggal seorang diri bahkan rumahnya pun tidak layak ditinggali, bertempat di Krampyangan lampu merah ke utara. Rumahnya di kanan jalan dekat sungai,” tulis Dewi Andik Mutrofin, melengkapi unggahan fotonya.

KUMUH : Tempat tinggal Miyati terlihat kumuh dan sempit. (foto : Suhada Kamilio)

Lurah Krampyangan, Mahmud menyebut, pihak kelurahan dan sejumlah pihak selama ini cukup aktif menyalurkan bantuan kepada Miyati. Namun karena kejiwaannya terganggu, pemanfaatan bantuan yang diberikan tidak maksimal.

“Tetangganya sering melihat Miyati membuang beras yang diperolehnya dari hasil bantuan ke kali depan rumahnya,” kata Mahmud, Rabu (2/9/2020).

Melihat kondisi kejiwaan Miyati yang terganggu, juga mata yang mulai rabun, pihak kelurahan sudah meminta ketiga anaknya untuk menjemput sang ibu. Jika dirawat oleh salah satu anaknya, diyakini nasib Miyati tidak akan semiris seperti saat ini.

“Kami sudah menghubungi keluarga Mbah Miyati yaitu ketiga anaknya, Sulastri, Samsul Huda dan Joko Utomo. Meminta kepada mereka agar bersedia merawat ibunya yang sudah menua,” jelas Mahmud.

Belum diketahui, berapa lama Miyati tinggal di bangunan kumuh tersebut. Namun berdasarkan kesaksian warga sekitar, diperkirakan susah belasan tahun yang lalu, sejak ia bercerai dengan suaminya.

Hidup seorang diri dan serba kekurangan, diyakini jadi penyebab Miyati alami gangguan jiwa. Bahkan tak jarang, Miyati melempar batu kepada anak-anak di sekitar perkampungan, karena diolok-olok.

“Ya, namanya juga anak-anak kecil, biasanya mereka sering menggodanya. Mbah Miyati pun kemudian melempari mereka dengan batu,” papar Khusnul Khotimah, tetangga Miyati. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 47 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim

18 September 2025 - 19:40 WIB

Innalillahi! HM. Buchori, Eks Wali Kota Probolinggo Dua Periode Meninggal Dunia

15 September 2025 - 15:04 WIB

Terganjal Aturan, Pasien ‘Celebral Palsy’ di Kota Probolinggo Tidak Lagi Menerima Layanan Fisioterapi

13 September 2025 - 20:09 WIB

Aktivitas Paralayang di Kawasan Bromo Viral, TNBTS Tegaskan Dilarang, Hormati Kesucian Adat Tengger

13 September 2025 - 15:18 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Jember: Waspadai Potensi Banjir dan Longsor Hingga 17 September

11 September 2025 - 20:31 WIB

Ada Dugaan Penculikan Anak di Kota Probolinggo, Polisi Minta Warga Tidak Panik

10 September 2025 - 19:57 WIB

Kekeringan Meluas, BPBD Kabupaten Probolinggo Petakan Daerah Rawan Krisis Air Bersih

9 September 2025 - 15:30 WIB

Jalur Gumitir Dibuka Lebih Awal, DPRD Jember Ingatkan Pengguna Jalan Soal Hal ini

2 September 2025 - 20:54 WIB

Kabar Baik! Jalur Gumitir Jember-Banyuwangi Bisa Dilintasi Mulai 4 September 2025

2 September 2025 - 18:45 WIB

Trending di Sosial