Menu

Mode Gelap
Jember Jadi Daerah Paling Rawan, KAI Intensifkan Edukasi Keselamatan di Perlintasan KA Parade Ancak di Jember Pecahkan Rekor MURI, Catat 449 Gunungan Hasil Bumi Job Fair Pemkab Pasuruan Sediakan Lowongan untuk Penyandang Disabilitas Maling Satroni Rumah Kos Kapolsek Bugul Kidul, Gondol Motor Milik Nakes Alun-alun Kota Probolinggo Punya Tender Baru, Targetkan Revitalisasi Rampung Desember Ada Festival Ancak Agung di Jember, Diwarnai 500 Gunungan Hasil Bumi

Berita Pantura · 30 Mei 2019 05:29 WIB

Awas! Jalur Pantura Probolinggo-Banyuwangi Bergelombang


					Awas! Jalur Pantura Probolinggo-Banyuwangi Bergelombang Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Memasuki arus mudik lebaran 2019, para pengguna jalan jalur pantura Probolinggo-Banyuwangi harus ekstra hati-hati. Pasalnya, ada beberapa jalur yang bisa menjadi momok bagi para pemudik.

Momok tersebut berawal dari proyek pelebaran jalan, yang semula hanya 7 meter menjadi 11 meter. Pelebaran jalan ‘deandels’ ini disertai peninggian badan jalan dengan cara rabat beton.

Pantauan PANTURA7.com, peningkatan kapasitas jalan terjadi di 5 titik, yakni di ruas jalan Desa Curah Sawo, Desa Gending, Desa Randu Pitu dan Desa Bulang di Kecamatan Gending. Selain iti, juga ruas jalan Desa Sumber Rejo, Kecamatan Paiton.

Kasatlantas Polres Probolinggo AKP Ega Prayudi mengatakan, perbaikan jalur sudah rampung dan bisa digunakan untuk arus mudik maupun arus balik lebaran 2019. Akan tetapi menurut Ega, badan jalan tidak sepenuhnya mulus dan rata.

“Jadi permukaan jalan cenderung bergelombang dan licin. Ini harus diwaspadai oleh para pemudik yang melintas, baik yang menggunakan roda dua maupun roda empat. Terutama bagi mereka yang sudah lama berada di luar daerah,” kata Ega, Kamis (30/5/2019).

Selain itu, lanjut Ega, pada ruas-ruas jalan tersebut sering terjadi laka lantas. Jadi ia menghimbau kepada pemudik untuk tidak memacu kendaraan dalam kecepatan tinggi, serta fokus dan jaga jarak.

“Jika lelah, silahkan istirahat dulu di pos yang telah kami sediakan. Karena biasanya para pemudik tidak segan-segan memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi, tanpa memperhitungkan aspek keselamatan,” tutur Ega.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII wilayah Probolinggo-Situbondo Andhika Tommy Ardiyansyah menampik badan jalan disebut bergelombang. Menurutnya, hal itu terjadi karena pelebaran jalan belum selesai 100 persen.

“Karena kami juga harus mengoptimalkan para pemudik biar tidak terkena macet panjang. Sehingga kami memilih untuk stop dulu. Kalau tidak ada arus mudik sudah pasti selesai seratus persen itu,” Tommy menjelaskan.

Perbaikan jalan, jelas Tommy, akan kembali dilakukan 10 hari sesudah Hari Raya Idul Fitri. “Terutama untuk perbaikan jalan di wilayah Kecamatan Gending,” ucap dia. (*)

 

 

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 66 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Jember Jadi Daerah Paling Rawan, KAI Intensifkan Edukasi Keselamatan di Perlintasan KA

24 September 2025 - 20:03 WIB

Alun-alun Kota Probolinggo Punya Tender Baru, Targetkan Revitalisasi Rampung Desember

24 September 2025 - 17:56 WIB

Penerbangan Jember–Jakarta Terwujud, Gus Fawait: Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi

23 September 2025 - 18:12 WIB

Akhirnya, Penerbangan Perdana Jember – Jakarta Resmi Terwujud

23 September 2025 - 17:25 WIB

Minim Fasilitas, Pebalap Jember Sambut Baik Rencana Pembangunan Sirkuit di Kawasan Stadion JSG

23 September 2025 - 11:50 WIB

Belum Memenuhi Izin, Pemkot Probolinggo Tutup Sementara Mie Gacoan

23 September 2025 - 00:30 WIB

Cegah Kecelakaan, Polisi Uji Kelayakan Jeep Bromo Secara Gratis

22 September 2025 - 14:56 WIB

Pimpin Karang Taruna Lumajang, Dedi Marta Siap Sinergikan Peran Pemuda

21 September 2025 - 13:19 WIB

Pekerja Migran asal Ranuagung Meninggal di Malaysia, Pemkab Probolinggo Fasilitasi Pemulangan Jenazah

21 September 2025 - 07:52 WIB

Trending di Regional