PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Koloni Bangau Bluwok (Mycteria cinerea) kembali bermigrasi di kawasan pesisir Kabupaten Probolinggo. Salah satu kawasan yang menjadi tempat favoritnya, adalah pesisir Desa Penambangan, Kecamatan Pajarakan.
Selama dua tahun terakhir ini, Bangau Bluwok memang sering terlihat berkeliaran di sekitar pantai Desa Penambangan. Tabiat unik dan status Bangau Bluwok yang saat ini bisa dikatakan nyaris punah acapkali mengundang perhatian para pengamat satwa liar.
Pengamat dan fotografer satwa liar dari akademisi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya misalnya, berkesempatan untuk mengabadikan sekaligus mengamati keberadaan satwa ini. Tenti tak mudah, selain memerlukan keberuntungan juga membutuhkan kesabaran.
Budi Setiawan (48) salah satu fotografer satwa liar as Unair Surabaya mengaku, ia sudah dua kali berburu bangau bluwok di Probolinggo. Namun pada tahun sebelumnya, ia pulang dengan tangan hampa karena satwa ini tak muncul seperti yang diperkirakan.
“Saya harus menunggu musim migrasi berikutnya. Alhamdulillah kali ini saya berhasil mengamati sekaligus mendokumentasikan,” bangga Budi saat dikonfirmasi, Minggu (27/1/2019).
Menurut pria yang akrab dipanggil Cak Boeseth ini, Bangau Bluwok yang selalu datang setiap tahunnya dengan populasi yang semakin berkembang, menandakan habitat mangrove di pesisir Kabupaten Probolimggo cocok bagi koloni satwa ini.
Selain itu, Budi menambahkan, harus ada kepedulian dari masyarakat sekitar untuk tidak mengusik keberadaan bangau Bluwok dan juga melindunginya dari kejaran pemburu, yang setiap saat mengintai.
“Satwa liar selalu mengikuti nalurinya saat bermigrasi, selama mereka enjoy disini dan habitatnya cukup mendukung, maka mereka pasti akan kembali setiap tahunnya,” jelas Cak Boeseth.
Lebih lanjut dosen konservasi satwa liar ini menerangkan, dari total enam ekor Bangau Bluwok yang berhasil terpantau, semuanya dalam kondisi sehat. Indikasinya terlihat pada kepekaan (aware) Bluwok terhadap kehadiran manusia.
Jika kondisi seperti ini tetap terjaga, menurut Cak Boeseth, ada kemungkinan Bangau Bluwok ini bisa berkembang biak di pesisir Desa Penambamgan. Dengan catatan, selama kelestarian mangrove tetap terjaga dan keamanan Bluwok selalu terjamin.
“Kami harap ada tindak lanjut dari pengambil kebijakan khususnya di mangrove Desa Penambangan ini, kalau memungkinkan bisa di jadikan kawasan konservasi. Selain sebagai fungsi barrier juga untuk supporting habitat satwa liar, yang ternyata masih banyak jenisnnya selain Bangau Bluwok,” ia memungkasi. (*)
Penulis : Mohamad Rochim
Editor : Efendi Muhammad
Tinggalkan Balasan