Lumajang, – Penantian panjang warga Desa Krasak, Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang, akhirnya terbayar.
Setelah sekitar 25 tahun tidak pernah tersentuh pembangunan, jalan desa sepanjang 900 meter kini resmi direhabilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang.
Rehabilitasi jalan Desa Krasak merupakan bagian dari program peningkatan infrastruktur jalan yang dilaksanakan Pemkab Lumajang pada tahun ini.
Di Kecamatan Kedungjajang sendiri, terdapat empat ruas jalan yang direhabilitasi, terdiri dari satu jalan desa yakni Jalan Krasak, serta tiga ruas jalan kabupaten yang tersebar di beberapa wilayah.
Bupati Lumajang, Indah Amperawati, mengatakan pembangunan jalan menjadi salah satu prioritas pemerintah daerah karena berkaitan langsung dengan kebutuhan dan aktivitas masyarakat sehari-hari. Namun demikian, keterbatasan anggaran membuat pembangunan harus dilakukan secara bertahap.
“Saya dan Mas Wabup hanya ingin satu saja, menyenangkan masyarakat itu saja. Sayangnya anggaran kita sangat terbatas, sehingga yang dibangun juga tidak bisa panjang-panjang. Tapi alhamdulillah, tahun ini sudah terselesaikan,” katanya, Minggu (28/12/2025).
Ia menjelaskan, hingga tahun ini Pemkab Lumajang telah merehabilitasi sebanyak 18 ruas jalan yang tersebar di berbagai wilayah kabupaten.
Jalan yang rusak membuat aktivitas warga terganggu, terutama saat musim hujan.
“Jalan itu kira-kira sudah 20 tahunan lebih tidak terbangun. Rusak parah dan memang merusak tanah. Warganya sampai boken-coken kalau lewat situ,” ungkapnya.
Tak hanya di Desa Krasak, Pemkab Lumajang juga merehabilitasi jalan di Desa Curah Petung, termasuk ruas Curah Petung, Grobokan yang merupakan akses jalan kabupaten dengan panjang mencapai 2.425 meter.
Selain itu, pembangunan juga dilakukan pada jalan Desa Kebonan serta jalan tembusan Desa Kebonan yang menjadi penghubung penting antarwilayah.
Secara keseluruhan, panjang jalan yang telah dibangun dan direhabilitasi mencapai sekitar 2.300 meter.
Pembangunan ini, kata dia, fenomena menarik pun muncul pasca pembangunan jalan. Bupati Indah Amperawati mengaku, sering melihat video selamatan warga yang diunggah ke media sosial, khususnya TikTok, sebagai ungkapan rasa syukur atas rampungnya pembangunan jalan.
“Sekarang ini malah sering nge-prank, habis dibangun langsung selamatan, terus masuk TikTok. Saya senang lihat itu, tapi juga kadang jadi ngenes, karena yang belum dibangun jadi bertanya, kapan daerahnya menyusul,” ucapnya.
Dengan selesainya rehabilitasi jalan di Desa Krasak dan wilayah Kedungjajang lainnya, ia berharap akses transportasi yang semakin baik dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Jalan yang layak tidak hanya memudahkan aktivitas harian warga, tetapi juga memperlancar distribusi hasil pertanian, perdagangan, serta akses layanan publik.
“Jalannya sekarang sudah bagus, tidak berjamping. Mudah-mudahan dengan selesainya pembangunan jalan ini, perputaran ekonomi masyarakat bisa meningkat,” kata Indah.
Meski begitu, tantangan ke depan tidak semakin ringan. Pemerintah daerah harus menghadapi pemangkasan anggaran dari pemerintah pusat yang mencapai Rp266 miliar pada tahun anggaran mendatang.
“Dengan kondisi itu, ya kita harus pelan-pelan. Tidak bisa sekaligus semuanya dibangun,” pungkasnya. (*)













