Jember,- Sejumlah harga sayuran di Pasar Tanjung, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, mengalami kenaikan serentak dalam sepekan terakhir.

Pedagang menyebut cuaca hujan dan berkurangnya pasokan dari daerah penghasil menjadi penyebab utama.

Katiem, pedagang sembako di pasar tersebut, mengatakan cabai menjadi komoditas dengan kenaikan paling menonjol.

Cabai rawit sret yang biasanya dijual Rp75.000 per kilogram kini berada di harga Rp80.000. Sementara cabai super naik ke kisaran Rp85.000 hingga Rp93.000 per kilogram.

“Kalau cabai itu tidak bisa diprediksi. Kadang sekarang Rp80.000, tahu-tahu besok Rp75.000,” ujar Katiem, Rabu (10/12/25).

Advertisement

Cabai hijau besar ikut naik dari harga normal Rp30.000–Rp35.000 menjadi Rp50.000 per kilogram. Cabai rawit hijau kini dijual Rp40.000.

Kenaikan harga serupa terjadi pada bawang merah. Untuk ukuran besar, harga yang sebelumnya berkisar Rp35.000–Rp40.000 melonjak menjadi Rp60.000–Rp65.000 per kilogram, terutama yang berasal dari Probolinggo. Bawang merah kecil dijual Rp45.000.

“Bawang impor terakhir saya ambil tiga hari yang lalu. Sekarang sudah ada dari Probolinggo yang baru panen dua hari ini,” jelasnya.

Selain cabai dan bawang, komoditas lain seperti kubis naik dari Rp6.000 menjadi Rp8.000 per kilogram, dan wortel naik dari Rp12.000 menjadi Rp20.000.

Sementara itu, kentang justru turun ke Rp13.000 dan tomat tetap stabil di Rp12.000 per kilogram.

Katiem menyebut, kenaikan serentak ini terjadi akibat pasokan berkurang imbas curah hujan tinggi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.

“Biasanya menjelang tahun baru dan Natal itu musim hujan. Petani sering gagal panen karena kebanjiran atau kena hama,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan, bahwa pemasok kini membatasi pasokan. Barang yang biasanya dikirim 10 kilogram, saat ini hanya diberikan sekitar 5 kilogram.

“Biasanya minta 10 kilogram, kami cuma dikasih 5 kilogram, dibagi-bagi,” tambahnya.

Kondisi harga tersebut langsung berdampak pada pola belanja masyarakat. Konsumen membeli lebih sedikit dari biasanya dan hanya untuk kebutuhan harian.

“Kalau harga seperti ini, orang tidak mau beli banyak. Paling seperempat atau setengah ons, bahkan satu ons saja,” pungkas Katiem. (*)

Editor: Mohammad S

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.