Lumajang, – Di tengah terisolasinya 137 kepala keluarga akibat banjir lahar Gunung Semeru, lima ibu hamil di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, justru memilih bertahan di bukit ketimbang dievakuasi ke posko pengungsian.

Meski kondisi kehamilan mereka telah memasuki usia tujuh hingga delapan bulan, para ibu ini menolak pemindahan demi tetap berkumpul dengan keluarga.

Bidan Desa Jugosari, Reni Yunita menjelaskan, petugas kesehatan telah beberapa kali berupaya mengevakuasi mereka ke posko resmi di Kantor Balai Desa Jugosari, tempat layanan medis disiagakan. Namun kelima ibu hamil tersebut tetap menolak.

“Ada lima ibu hamil, gak mau dievakuasi, malah memilih mengungsi ke bukit sama keluarganya,” kata Reni, Minggu (7/12/2025).

Padahal, usia kehamilan mereka berada pada tahap rentan, termasuk satu yang sudah mendekati hari perkiraan lahir. Menurut Reni, pemindahan sangat diperlukan agar tindakan darurat dapat dilakukan apabila terjadi komplikasi.

Advertisement

“Kalau di gunung, kami tidak bisa memberikan tindakan apabila terjadi sesuatu,” ujarnya.

Meski demikian, kondisi kesehatan kelima ibu hamil itu masih dinyatakan aman. Petugas kesehatan telah menyalurkan susu khusus ibu hamil dan vitamin untuk memperkuat kandungan mereka.

Salah satu ibu hamil, Maya mengungkapkan, alasannya menolak evakuasi. Ia mengaku lebih nyaman berkumpul bersama keluarga di bukit, meskipun usia kandungannya sudah delapan bulan.

“Di sini saja sama keluarga kumpul. Ya khawatir, tapi enak di sini kumpul semua,” katanya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.