Lumajang, – Hujan abu akibat letusan sekunder Gunung Semeru terus mengguyur Jembatan Gladak Perak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang.
Jembatan yang menjadi penghubung antara Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang ini menghadapi risiko tinggi karena abu vulkanik bercampur air hujan membuat jalan licin dan jarak pandang terbatas.
Kasi Humas Polres Lumajang, Ipda Untoro Abimanyu menjelaskan, pihak kepolisian menerapkan sistem buka-tutup pada jalur Lumajang-Malang via Piket Nol saat terjadi letusan sekunder.
“Kalau ada letusan sekunder jembatan kita tutup sementara, setelah letusan sekundernya hilang lalu lintas akan kita buka lagi,” katanya, Sabtu (22/11/2025).
Letusan sekunder sendiri terjadi ketika air hujan bertemu dengan material vulkanik Semeru yang masih panas di aliran sungai. Fenomena ini menghasilkan asap putih dan hujan abu yang cukup deras.
Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru melaporkan adanya banjir lahar hujan sejak pukul 10.30 WIB, dengan getaran terekam seismograf mencapai amplitudo maksimal 35 milimeter.
Untuk menjaga keselamatan pengguna jembatan, polisi dan BPBD Lumajang secara rutin membersihkan material abu vulkanik.
Abu disemprot dengan air agar jalan tetap aman dan tidak licin bagi pengendara. Untoro menambahkan, pengendara terutama roda dua harus berhati-hati saat melintas.
“Pengendara kami imbau hati-hati saat melintas, karena jalan licin,” jelasnya.
Selain itu, pengawasan dilakukan secara berkala untuk memastikan akses transportasi tetap lancar tanpa mengorbankan keselamatan warga. (*)













