Lumajang, – Meski mendapat tantangan besar setelah pemangkasan dana transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp266 miliar, Bupati Lumajang, Indah Amperawati, tetap optimistis bahwa pelayanan publik di Kabupaten Lumajang tidak akan terganggu.

Pemotongan anggaran yang terhitung cukup signifikan tersebut diperkirakan akan menghambat sejumlah proyek infrastruktur penting, termasuk perbaikan jalan dan renovasi sekolah yang rusak.

Indah menjelaskan, dana tersebut awalnya dialokasikan untuk perbaikan lebih dari 1.000 kilometer jalan yang rusak di Lumajang dan untuk renovasi lebih dari 200 ruang kelas yang membutuhkan perbaikan segera.

“Penting bagi kami untuk segera melakukan perbaikan jalan dan fasilitas pendidikan yang sudah rusak parah. Namun, dengan pemangkasan anggaran ini, kami harus memutar otak untuk tetap melaksanakan rencana-rencana tersebut,” katanya, Minggu (19/10/25).

Meskipun pemangkasan anggaran bisa menghambat pelaksanaan sejumlah proyek besar, Indah memastikan bahwa pelayanan publik di Kabupaten Lumajang tidak akan terganggu. Semua dinas terkait, kata bupati, tetap akan beroperasi seperti biasa dengan mengutamakan efisiensi anggaran.

Advertisement

“Kami pastikan pelayanan publik tetap berjalan lancar. Kami akan terus memenuhi kebutuhan dasar operasional, agar masyarakat tidak merasakan dampak dari pengurangan dana ini,” tegasnya.

Sebagai langkah lanjutan, ia mengatakan, Pemkab Lumajang telah mengajukan permohonan untuk mendapatkan dana tambahan melalui insentif fiskal.

Menurutnya, Kabupaten Lumajang telah memenuhi beberapa syarat untuk mendapatkan insentif fiskal, seperti kinerja pemerintah yang baik, penurunan angka stunting, dan predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dalam laporan keuangan.

“Kami berharap bisa memperoleh tambahan dana melalui insentif fiskal ini untuk menutupi kekurangan anggaran yang terjadi,” pungkasnya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.