Lumajang,- Polres Lumajang akhirnya angkat bicara perihal penangkapan terduga maling sapi, Rudi Hartono, yang berujung pada pengrusakan mapolres setelah pria asal Desa Ranuwurung, Kecamatan Randuagung, itu meninggal dunia.
Kasi Humas Polres Lumajang, Ipda Untoro, menjelaskan, Rudi diringkus oleh aparat kepolisian pada Sabtu sore (11/10/25). Sebelum ditangkap, ia sempat melarikan diri ke area lahan tebu di wilayah Randuagung.
“Memang tersangka ini pada saat diamankan itu sempat kabur. Petugas melakukan pengejaran di kebun tebu dan berhasil mengamankan yang bersangkutan dengan tindakan tegas terukur agar tidak kembali melarikan diri,” kata Untoro, Senin (13/10/25).
Setelah berhasil ditangkap, Rudi dibawa ke Polres Lumajang untuk kepentingan proses penyelidikan lebih lanjut. Namun, pada Minggu pagi, ia dilaporkan mengeluh sakit.
“Pagi hari tersangka merasa mual. Sudah diberikan penanganan awal, diobati dan diajak makan. Katanya sempat merasa lebih baik,” lanjut Untoro.
Namun kondisi Rudi kembali memburuk selepas dzuhur. Ia kembali mengeluhkan rasa sakit dan akhirnya dibawa oleh petugas jaga ke Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang.
“Pada pukul 15.55 WIB, pihak rumah sakit menyatakan bahwa tersangka telah meninggal dunia,” ujar Untoro.
Diagnosa awal dari RS Bhayangkara Lumajang, disebutkan bahwa Rudi mengalami gangguan pada lambung dan penurunan tekanan darah sebelum meninggal.
Namun, untuk memastikan penyebab pasti kematian Rudi, pihak keluarga meminta agar dilakukan otopsi. Jenazah pun dipindahkan ke RSUD dr. Haryoto Lumajang untuk proses tersebut.
“Hingga saat ini kami masih menunggu hasil otopsi dari dokter. Belum bisa disimpulkan penyebab pasti kematian korban,” terang Untoro.
Menanggapi situasi yang sempat memanas di Mapolres Lumajang pasca kematian Rudi, menurut Untoro, kepolisian telah melakukan pendekatan persuasif dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama dari wilayah Randuagung.
“Kami ucapkan terima kasih kepada para tokoh masyarakat dan tokoh agama yang telah membantu menjaga situasi agar tetap kondusif. Kami berharap semua pihak menunggu hasil resmi dan tidak berspekulasi,” imbau Untoro.
Seperti diketahui, puluhan warga Desa Ranuwurung, Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang, menyerang markas Kepolisian Resor (Polres) Lumajang, Minggu (12/10/25) malam.
Serangan tiba-tiba itu membuat sejumlah fasilitas di kantor kepolisian rusak. Diantaranya pagar pintu gerbang mapolres pasca dibongkar paksa oleh massa.
Aksi main hakim sendiri bermula saat anggota Satuan Reserse dan Kriminal (Polres) Lumajang, menangkap terduga pelaku pencurian herwan (curwan) jenis sapi bernama Rudi Hartono, Sabtu (11/10/25).
Tak beberapa lama pasca ditangkap, Rudi Harono, warga Desa Ranuwurung, dinyatakan meninggal dunia. Ia meninggal saat dalam perawatan di RS Bhayangkara Lumajang.
Kematian Rudi, memantik kemarahan keluarga dan kerabat. Mereka kemudian membawa massa menggunakan empat pikap menuju Polres Lumajang dan melakukan pengrusakan sebagai bentuk protes. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra