Lumajang,- Puluhan warga melurug Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Lumajang, Minggu malam (12/10/25). Aksi ini sebagai bentuk protes atas kematian salah satu warga yang sebelumnya diringkus polisi karena diduga terlibat pencurian hewan (curwan).
Informasi yang dihimpun wartawan media ini, korban yang belum disebutkan identitasnya dinyatakan tewas pada Sabtu (11/10/2025) atau sehari sebelum warga turun jalan.
Tidak adanya penjelasan dari pihak kepolisian terkait kronologi penangkapan dan penyebab kematian korban terduga maling sapi, membuat warga yang berasal dari Desa Ranuwurung, Kecamatan Randuagung, kian kesal.
Aksi warga dimulai sekitar pukul 20.14 WIB. Dengan menggunakan empat mobil pikap, warga mendatangi Polres Lumajang sambil meneriakkan makian bernada kecaman terhadap polisi.
Aksi warga berujung anarkis setelah mereka merusak portal dan menjebol gerbang utama markas kepolisian. Massa lantas masuk ke dalam area Mapolres Lumajang.
Setelah berhasil masuk ke area Polres Lumajang, massa melampiaskan kemarahan dengan melempar helm, batu, dan berbagai benda keras lainnya ke arah gedung dan aparat yang berjaga.
Akibatnya, beberapa kaca di lantai dua kantor polisi mengalami rusak. Sejumlah helm kendaraan yang terparkir pun hancur.
Warga menuding, kerabatnya tewas usai mendapat tindakan kekerasan dari aparat selama proses penangkapan. Hal itulah yang membuat warga marah.
Hingga berita ini ditulis, Minggu (12/10/25) pukul 23.00 WIB, Polres Lumajang belum memberikan pernyataan resmi, baik terkait insiden penangkapan maupun serangan massa terhadap mapolres. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra