Menu

Mode Gelap
Dua Pohon di Lumajang Tumbang, Lalu Lintas Macet MUI Kabupaten Probolinggo Mencari Ketua Baru, Bakal Gelar Musda Sebelum Pergantian Tahun Harga Cabai Mulai Stabil, Ini Strategi Baru Petani Lumajang Turis Asing Serbu Tumpak Sewu, Lumajang Kian Mendunia Pasokan Bawang Merah di Probolinggo Aman Hingga Akhir Tahun, Harga Kompetitif Ribuan Pencari Kerja Serbu Job Fair Selokambang, 20 Perusahaan Tawarkan Ratusan Lowongan

Lingkungan · 9 Okt 2025 18:51 WIB

Probolinggo Masuki Musim Hujan, Cuaca Ektrem Intai 24 Kecamatan


					Musim hujan berpotensi timbulkan cuaca ekstrem. (foto: ilustrasi). Perbesar

Musim hujan berpotensi timbulkan cuaca ekstrem. (foto: ilustrasi).

Probolinggo,– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo mulai bersiap menghadapi datangnya musim hujan tahun ini.

Dalam waktu dekat, BPBD akan menggelar apel siaga bencana sebagai bentuk kesiapsiagaan seluruh personel dan relawan di daerah.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarif mengatakan, persiapan menghadapi musim penghujan sudah dilakukan secara bertahap.

Salah satunya dengan melakukan normalisasi sungai di wilayah yang sebelumnya terdampak banjir, seperti di Kecamatan Krejengan.

“Normalisasi sungai sudah kami laksanakan, seperti yang fi Krejengan itu pasca banjir. Selain itu, kami juga tengah mempersiapkan apel siaga dalam waktu dekat untuk memastikan seluruh personel dan peralatan dalam kondisi siap,” ujar Oemar, Kamis (9/10/25).

Selain apel siaga, BPBD juga akan melakukan kegiatan susur sungai di sejumlah wilayah rawan banjir. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan aliran air sungai tetap lancar dan tidak terhambat oleh tumpukan sampah maupun sedimen tanah yang dapat menyebabkan genangan.

“Susur sungai ini penting untuk memantau langsung kondisi lapangan, terutama di daerah-daerah yang memiliki potensi banjir bandang. Kami ingin memastikan aliran air tetap lancar sebelum intensitas hujan meningkat,” tambahnya.

Ia menjelaskan, berdasarkan prediksi enam bulanan dari BMKG, wilayah Kabupaten Probolinggo diperkirakan mulai memasuki musim penghujan pada akhir Oktober mendatang.

Namun, BPBD Kabupaten Probolinggo masih menunggu rilis resmi dari BMKG sebagai acuan utama dalam menentukan langkah-langkah teknis di lapangan.

Meski demikian, Oemar menegaskan bahwa seluruh kecamatan di Kabupaten Probolinggo berpotensi mengalami cuaca ekstrem, seperti hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang dan petir.

Oleh karena itu, kesiapsiagaan semua pihak menjadi sangat penting.

“Potensi cuaca ekstrem dapat terjadi di seluruh wilayah. Kami tidak bisa hanya fokus pada satu kecamatan saja,” ujarnya.

Berdasarkan pemetaan yang dilakukan BPBD, terdapat sejumlah kecamatan yang masuk kategori rawan bencana pada periode musim hujan.

Di akhir Oktober ini, potensi cuaca ekstrem diperkirakan akan terjadi di Kecamatan Bantaran, Banyuanyar, Gading, Krucil, Kuripan, Leces, Lumbang, Maron, Sukapura, Sumber, Tegalsiwalan, Tiris, dan Wonomerto.

Sedangkan pada November nanti, wilayah dengan potensi cuaca ekstrem bergeser ke Kecamatan Besuk, Dringu, Gending, Kotaanyar, Kraksaan, Krejengan, Paiton, Pajarakan, Pakuniran, Sumberasih, dan Tongas.

“Data ini akan terus kami perbarui sesuai dengan hasil analisa terbaru dari BMKG dan kondisi di lapangan,” jelas Oemar.

Selain kesiapan personel, BPBD juga memastikan peralatan pendukung seperti chainsaw, pompa air, perahu karet, dan perlengkapan evakuasi lainnya dalam kondisi baik dan siap digunakan sewaktu-waktu.

“Semua peralatan kami cek kembali, mulai dari mesin pemotong pohon (chainsaw) hingga pompa air. Kesiapan logistik ini penting agar ketika ada kejadian darurat, respon kami bisa cepat dan efektif,” ucap Oemar.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan tidak lengah menghadapi datangnya musim hujan. Ia berharap warga juga dapat melakukan mitigasi mandiri.

Caranya, dengan membersihkan saluran air di sekitar rumah, memotong ranting pohon yang berpotensi tumbang, serta memperhatikan kondisi bangunan tempat tinggal yang sudah rapuh.

“Kami imbau agar masyarakat berhati-hati. Hindari berada di dekat rumah tua yang sudah lapuk atau di bawah pohon tinggi ketika hujan deras disertai angin. Kenali potensi bencana di sekitar lingkungan masing-masing, dan segera laporkan kepada pemerintah desa atau BPBD jika menemukan potensi yang bisa membahayakan,” imbaunya. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 40 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Danau Ranu Pani Menyusut Drastis, Luas Badan Air Tinggal Separuhnya

10 Oktober 2025 - 11:37 WIB

Masuki Musim Pancaroba, BPBD Kota Probolinggo Mulai Mitigasi Bencana

2 Oktober 2025 - 08:44 WIB

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan

17 September 2025 - 16:25 WIB

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Perkuat Jalur Gumitir, Pemasangan Beronjong di Tikungan Khokap Dikebut

27 Agustus 2025 - 03:35 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir

21 Agustus 2025 - 20:20 WIB

Trending di Lingkungan