Menu

Mode Gelap
Prestasi Membanggakan, Siswi MA di Pasuruan Juara Satu Pencak Silat Internasional Resep Pupuk Organik KOPI Ubah Wajah Pertanian Lumajang 122 Perlintasan KA Tak Terjaga di Daop 9, 15 Kecelakaan Sudah Terjadi Sepanjang 2025 Ratusan Warga Berebut Gunungan Ketan dan Hasil Bumi di Festival Desa Darungan Pemotor di Kota Probolinggo Tabrak Truk, Satu Orang Meninggal Dunia Antisipasi Rabies, Pemkab Probolinggo Segera Buka Vaksinasi Hewan Peliharaan Gratis

Ekonomi · 28 Sep 2025 16:31 WIB

Resep Pupuk Organik KOPI Ubah Wajah Pertanian Lumajang


					Kelompok Petani Inovatif (KOPI), Desa/Kecamatan Pasirian, Lumajang.  (Foto: Asmadi)
Perbesar

Kelompok Petani Inovatif (KOPI), Desa/Kecamatan Pasirian, Lumajang. (Foto: Asmadi)

Lumajang, – Di tengah tantangan mahalnya harga pupuk kimia dan dampaknya terhadap kesuburan tanah, sekelompok petani dari Dusun Joho, Desa Pasirian, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang menghadirkan solusi sederhana. Namun pupuk organik berbasis mikroorganisme lokal (MOL), tanah bambu, molase, dan dekomposer alami.

Inovasi ini lahir dari Kelompok Petani Inovatif (KOPI), yang secara konsisten mengembangkan formulasi pupuk organik dengan memanfaatkan potensi bahan lokal dan ilmu terapan berbasis pengalaman lapangan.

Racikan ini mengurangi penggunaan pupuk kimia hingga 50%, sekaligus menjaga struktur tanah, meningkatkan daya serap air, dan memelihara keragaman hayati mikroorganisme dalam tanah.

Dalam kunjungannya, Bupati Lumajang, Indah Amperawati, mengatakan, penggunaan pupuk organik memang harus dilakukan secara bertahap dan seimbang dengan pupuk kimia.

“Namun, jika dijalankan dengan benar, tanah menjadi lebih subur dan produk pangan lebih sehat. Ini adalah langkah strategis dalam membangun pertanian berkelanjutan,” katanya, Minggu (28/9/25).

Bupati menyampaikan,  akan terus menjadi fasilitator dan pendukung inovasi petani demi kesejahteraan bersama.

“Pertanian yang sehat adalah fondasi bagi masyarakat yang sejahtera. Pemerintah hadir untuk memastikan setiap inovasi membawa manfaat nyata,” katanya.

Ketua KOPI, Asmui menjelaskan, pupuk organik yang dibuatnya telah diujicobakan pada berbagai komoditas, termasuk melon.

Hasilnya bukan hanya tanaman yang lebih sehat, tetapi juga kualitas panen meningkat secara signifikan.

Bupati Indah bahkan mencicipi sendiri melon hasil tanam KOPI dan mengaku terkesan.

“Melon ini manis dan enak. Ini bukti bahwa pertanian ramah lingkungan bisa menghasilkan produk berkualitas tinggi. Namun tentu dibutuhkan ketelatenan, kesabaran, dan inovasi yang berkelanjutan,” ujarnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Aroma dan Warna Unggulan, Tembakau Lumajang Jadi Incaran Pabrikan Premium

22 September 2025 - 10:33 WIB

Kreatif! Warga Kota Probolinggo Sulap Sayuran jadi Es Krim Favorit Bocil

20 September 2025 - 12:08 WIB

Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing

18 September 2025 - 17:22 WIB

Cold Storage dan D’Ozone, Senjata Baru Lumajang Jaga Mutu dan Harga

18 September 2025 - 16:33 WIB

Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam Potong di Probolinggo Tembus Rp40 Ribu/Kg

18 September 2025 - 14:58 WIB

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Trending di Ekonomi