Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Ekonomi · 17 Sep 2025 20:39 WIB

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli


					Kenaikan harga sejumlah bahan pangan kembali menyulitkan pedagang dan konsumen. Perbesar

Kenaikan harga sejumlah bahan pangan kembali menyulitkan pedagang dan konsumen.

Lumajang, – Kenaikan harga sejumlah bahan pangan kembali menyulitkan pedagang dan konsumen. Di Pasar Baru Pasirian dan Pasar Siti Fatimah, harga cabai dan daging ayam melonjak signifikan dalam sepekan terakhir, membuat pembeli semakin hemat dan pasar pun tampak lebih lengang dari biasanya.

Kondisi ini dikeluhkan para pedagang, karena lonjakan harga berdampak langsung pada penurunan omzet mereka hingga mencapai 50 persen.

“Yang mengalami kenaikan cabai merah rawit dan cabai merah besar. Rawit merah dari Rp 30 ribu jadi Rp 40 ribu per kilogram. Cabai merah besar dari Rp25 ribu jadi Rp30 ribu,” kata pedagang cabai di pasar, Siti Fatimah, Rabu (17/9/25).

Menurutnya, cuaca hujan di sejumlah daerah penghasil membuat pasokan terganggu. “Akibatnya, pasokan cabai menjadi terbatas, sementara permintaan tetap, sehingga harga pun naik,” jelasnya.

Selain itu, daging ayam potong ikut merangkak naik. Kenaikan harga juga terjadi pada daging ayam potong, yang kini menyentuh Rp 40 ribu per kilogram. Sebelumnya, harga berada di kisaran Rp 35 ribu, namun naik bertahap dalam beberapa hari terakhir.

“Awalnya Rp 35 ribu, naik sedikit demi sedikit, sekarang sudah Rp 40 ribu. Pembeli jadi makin irit. Jualan sepi. Omzet turun,” kata Ismiati, salah satu pedagang ayam potong di Pasar Baru Pasirian.

Ia menjelaskan keterbatasan stok ayam dari peternak menjadi pemicu kenaikan harga. Beberapa distributor bahkan mulai melakukan penjatahan pasokan, yang makin menekan volume dagangan pedagang kecil.

Pantauan di lapangan menunjukkan aktivitas belanja di pasar menurun drastis. Sejumlah lapak tampak kosong dari pembeli. Masyarakat mengaku kini lebih memilih membeli dalam jumlah terbatas atau menunda pembelian bahan pangan yang harganya melonjak.

“Biasanya beli sekilo cabai buat stok. Sekarang cuma beli setengah, soalnya mahal banget. Ayam juga begitu, kadang ganti tempe dulu,” kata Ratna, warga Desa Gondoruso. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar

5 September 2025 - 19:13 WIB

Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap

4 September 2025 - 10:59 WIB

Kebanjiran Order, Persewaan Baju Karnaval di Pasuruan Raup Puluhan Juta

24 Agustus 2025 - 17:18 WIB

Dari Dapur Nenek ke Meja Milenial, Makanan Tradisional yang Menyatukan Zaman

24 Agustus 2025 - 15:15 WIB

Trending di Ekonomi