Menu

Mode Gelap
Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah Pemandu Wisata Ilegal Diblacklist 5 Tahun dari TNBTS Rehabilitasi Alun-alun Lumajang Segera Dimulai, DLH Tunggu Terbitnya Jaminan Pelaksanaan Cidera Parah, 9 Korban Kecelakaan Bus di Jalur Bromo Dioperasi

Regional · 16 Sep 2025 14:41 WIB

Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat


					Kepala Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jawa Timur, Bambang Hermanto. (Foto: Hafiz Rozani).
Perbesar

Kepala Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jawa Timur, Bambang Hermanto. (Foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Kecelakaan maut yang menewaskan delapan orang penumpang bus di jalur wisata Bromo Probolinggo, menjadi perhatian serius berbagai pihak. Selain penambahan rambu lalu lintas, jalur penyelamat juga akan diusulkan di sekitar lokasi tersebut.

Hal itu disampaikan Kepala Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jawa Timur, Bambang Hermanto. Ia menjelaskan bahwa secara kelayakan dan lebar jalan sudah sesuai standar.

Hanya saja terdapat persoalan pada kondisi turunan dan tanjakan. Oleh karena, jalur wisata internasional itu masih perlu tambahan perbaikan.

“Upaya kami antara lain dengan menambah rambu-rambu, khususnya tanda turunan dan tanjakan. Kemudian guardrail atau pagar pengaman jalan juga akan kami pasang kembali,” ujar Bambang, Selasa (16/9/25).

Bambang menambahkan, meskipun  kecelakaan kendaraan akibat rem blong jarang terjadi di kawasan Gunung Bromo, namun keberadaan jalur penyelamat tetap penting dibuat.

Nantinya jika ada kendaraan yang tidak bisa menyelamatkan, maka ada jalan yang akan menyelamatkan lewat jalur penyelamat sehingga kecelakaan tidak berakibat fatal.

“Karena idealnya jalur penyelamat di jalur Bromo ini penting dan perlu, maka akan kita upayakan. Jika ada kejadian kendaraan rem blong saat di jalan turunan maka bisa menggunakan jalur tersebut,” imbuh Bambang.

Seperti diketahui, bus pariwisata dengan 52 penumpang dari RS Bina Sehat Jember, kecelakaan di jalur Bromo, tepatnya di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Minggu siang (14/9/25).

Awalnya, bus pariwisata bernomor polisi P 7221 UG, yang disopiri Albahri (59) warga Desa Gladak Pakem, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, melaju dari arah Bromo, sekitar pukul 12.14 WIB.

Sesampainya di lokasi kejadian, bus melaju tidak terkendali dan menabrak pembatas jalan. Musibah ini menyebabkan 8 penumpang tewas dan sejumlah orang lainnya luka-luka. (*)

 

 


Editor : Mohammad S

Publisher : Keyra


Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemandu Wisata Ilegal Diblacklist 5 Tahun dari TNBTS

16 September 2025 - 13:11 WIB

Rehabilitasi Alun-alun Lumajang Segera Dimulai, DLH Tunggu Terbitnya Jaminan Pelaksanaan

16 September 2025 - 12:35 WIB

Paralayang di Kawasan Bromo Dilarang, Pelanggar Terancam Sanksi Adat

15 September 2025 - 16:32 WIB

Era Baru Dimulai, Nun Hafid dan Kiai Wasik Pimpin NU Kraksaan

14 September 2025 - 23:02 WIB

AWS dan ARG, Dua Alat Pemantau Cuaca Andalan Baru BPBD Lumajang

14 September 2025 - 12:03 WIB

Jelang Konfercab NU Kraksaan, JIN: Regenerasi Pengurus jadi Kunci, Kembalikan Marwah NU

13 September 2025 - 12:17 WIB

Jelang Konfercab, Nun Alex Sodorkan Nama Gus Hafid sebagai Calon Ketua NU Kraksaan

11 September 2025 - 16:02 WIB

Buruh Tambang di Lumajang Dipertimbangkan jadi Penerima Jaminan Sosial dari DBHCHT

11 September 2025 - 11:15 WIB

Sengketa Tanah di Sukoharjo Paksa DPRD Kota Probolinggo Gelar RDP

10 September 2025 - 22:01 WIB

Trending di Regional