Lumajang,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menegaskan bahwa penataan Alun-alun Lumajang yang sudah mulai dikerjakan, tidak akan mencakup penggantian ikon tulisan ‘I Like Lumajang’.
Sekretaris DLH Lumajang, Agus Rokhman Rozaq, mengatakan fokus utama dalam revitalisasi ini adalah perbaikan elemen dasar yang berdampak langsung terhadap kenyamanan dan keselamatan masyarakat.
Ia mencontohkan, perbaikan itu seperti pembenahan lantai trotoar yang rusak, drainase yang kerap tidak berfungsi, serta pohon tua yang akarnya merusak infrastruktur.
“Jadi yang menjadi fokus revitalisasi tetap pada perbaikan elemen-elemen dasar. Untuk tulisan I Like Lumajang yang rusak, belum ada rencana penggantian dalam waktu dekat,” kata Agus saat dikonfirmasi, Minggu (7/9/25).
Agus menambahkan, penataan alun-alun bukan merupakan revitalisasi total, melainkan renovasi terbatas pada kerusakan fisik yang dianggap mendesak.
Menurutnya, perbaikan seperti penggantian lantai trotoar yang sudah retak dan membahayakan pejalan kaki, serta penataan saluran drainase yang menyebabkan genangan, dinilai jauh lebih prioritas saat ini.
“Kami ingin masyarakat merasakan manfaat langsung dari penataan ini. Lebih penting membuat trotoar nyaman dan aman daripada menambah atau mengganti elemen estetika,” kilahnya.
Salah satu inovasi yang akan dihadirkan adalah pemasangan jalur tactile (keramik penanda) bagi penyandang disabilitas, khususnya tunanetra.
“Nanti akan ada keramik penanda. Jadi, orang yang tidak bisa melihat tetap bisa berjalan dengan bantuan tongkatnya,” Agus menambahkan.
Saat ini, dijelaskan Agus, proyek revitalisasi masih dalam tahap awal. Meski demikian, desain penataan sudah rampung.
“Pelaksanaan fisik proyek masih menunggu proses pengadaan rekanan dan penerbitan Surat Perintah Kerja (SPK),” Agus memungkasi. (*)
Editor : Mohammad S
Publisher : Keyra