Menu

Mode Gelap
Kemeriahan Maulid Nabi di Pasuruan, Warga Berebut Barang dalam Tradisi Arebbuan Polisi Tetapkan 2 Tersangka Kasus Ledakan Bondet di Sumber Wetan Kota Probolinggo Permudah Mobilitas Warga ke Surabaya, Pemkot Probolinggo Bakal Fasilitasi Rute KA Komuter Lempar Molotov ke Pos Polisi, Pria di Pandaan Ditangkap Aksi Pengeroyokan Terjadi di Nguling Pasuruan, Satu Pelaku Ditangkap, Dua Lainnya dalam Pencarian Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap

Budaya · 5 Sep 2025 10:53 WIB

Kemeriahan Maulid Nabi di Pasuruan, Warga Berebut Barang dalam Tradisi Arebbuan


					BEREBUT: Warga Desa Kepuh, Kec. Kejayan, Kab. Pasuruan, saat berebut aneka barang memeriahkan maulid Nabi Muhammad SAW. (foto: Moh. Rois)
Perbesar

BEREBUT: Warga Desa Kepuh, Kec. Kejayan, Kab. Pasuruan, saat berebut aneka barang memeriahkan maulid Nabi Muhammad SAW. (foto: Moh. Rois)

Pasuruan,- Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW selalu diwarnai kemeriahan dan tradisi unik, tak terkecuali di Kabupaten Pasuruan.

Di Dusun Krajan, Desa Kepuh, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, Kamis (4/9/2025) malam, tradisi turun-temurun Arebbuan menjadi momen yang selalu dinanti warga.

Di halaman musala, berbagai barang mulai dari baju, sarung, celana, hingga uang receh digantung untuk diperebutkan. Warga berebut dengan semangat, beberapa melompat mencoba meraih barang.

Umi Kulsum, salah seorang peserta, mengatakan tradisi ini sudah berlangsung sejak dahulu. Tiap tahun, hari lahir Nabi Muhammad SAW selalu berlangsung meriah.

“Alhamdulillah, banyak yang saya dapat. Ada baju dan uang receh Rp36 ribu,” ujarnya sambil menunjukkan hasil rebutannya.

Sementara itu, M. Yunus, warga lainnya, mengatakan bahwa semua barang berasal dari iuran sukarela warga, dan acara berebut biasanya dilakukan setelah pembacaan selawat nabi selesai.

“Yang ikut hanya warga lingkungan sini. Maulid Nabi memang digelar di berbagai musala, tapi tidak semua ada acara berebut seperti ini,” ujarnya.

Dijelaskannya, Arebbuan bukan sekadar ajang seru-seruan. Tetapi juga sebagai simbol berbagi dan rasa syukur.

“Tradisi ini mencerminkan kegembiraan dan kebersamaan warga Dusun Krajan dalam merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW,” jelas Yunus. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Padepokan Fashion Carnaval Probolinggo, Kuatkan Identitas Kebudayaan Indonesia

31 Agustus 2025 - 20:40 WIB

Terinspirasi Pejuang Kemerdekaan, Peserta Tajemtra Berusia 70 Tahun ini Tuntaskan Rute 30 KM

24 Agustus 2025 - 08:33 WIB

15 Ribu Peserta Semarakkan Tajemtra 2025, Termasuk WNA China

24 Agustus 2025 - 02:02 WIB

Tajemtra 2025 Siap Digelar, 15.171 Peserta Terdaftar

22 Agustus 2025 - 19:22 WIB

Dorong Wisatawan Kenali Budaya Tengger, Bupati Gus Haris Siapkan Kalender Even di Bromo

9 Agustus 2025 - 20:51 WIB

Hari Raya Karo, 3 Desa Lereng Bromo Probolinggo Gelar Ritual Tari Sodoran

9 Agustus 2025 - 18:19 WIB

Wisatawan Mancanegara Ramaikan Tradisi Jolen di Lereng Gunung Semeru

28 Juli 2025 - 19:28 WIB

Tradisi Ujung dan Ujub, Upaya Menolak Bala di Desa Kandangan

28 Juli 2025 - 18:00 WIB

Dari Tumpeng hingga Sayuran, Warga Berebut Isi Jolen Penuh Kegembiraan

28 Juli 2025 - 14:24 WIB

Trending di Budaya