Probolinggo,- Polemik alihfungsi Gedung Kesenian Kota Probolinggo menjadi lapangan tenis indoor terus bergulir. Dewan Kesenian Kota Probolinggo (DKKPro) yang mengaku tidak dilibatkan, menyesalkan alihfungsi tersebut.
Ketua DKKPro, Peni Priyono mengklaim, pihaknya baru mengetahui kabar alih fungsi gedung dari pemberitaan di media. Ia menyayangkan kurangnya komunikasi antara pemerintah daerah dan para pelaku seni di kota setempat.
“Saya tidak tahu soal pengalihfungsian ini, justru tahunya dari media. Kalau memang Pemkot Probolinggo menganggap penting keberadaan kami, ya seharusnya diajak bicara soal fasilitas kesenian,” kata Peni.
Rencana pemindahan seluruh kegiatan kesenian ke Kampung Seni di Jalan Hayam Wuruk, menurut Peni kurang tepat. Lokasinya berdekatan dengan arena biliar dan kolam renang, yang ia nilai tidak selaras dengan lingkungan kesenian.
“Dulu kami pernah latihan di sana, bahkan dilempar batu bata karena dianggap mengganggu warga. Selain itu, lantainya panas dan setiap minggu harus membersihkan rumput,” ujarnya.
Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin membenarkan rencana Pemkot Probolinggo untuk mengembalikan fungsi gedung kesenian yang awalnya memang merupakan lapangan tenis indoor.
Wali Kota menjelaskan, bahwa gedung kesenian yang saat ini ditempati bukan untuk kesenian tapi tempat untuk olahraga. Bahkan ada swadaya masyarakat untuk menjadikan lokasi tersebut menjadi lapangan tenis indoor.
“Tempat yang sekarang tidak mendukung untuk menggelar pagelaran kesenian. Salah satunya karena atap yang berbahan seng, sehingga jika hujan maka akan berisik,” kata dr. Aminuddin, Senin (25/8/25).
Untuk itu, melalui P-PABD, Pemkot Probolinggo telah menganggarkan sekitar Rp. 200 juta beserta anggaran perbaikan dari PUPR guna mengembalikan fungsi gedung seperti semula.
“Selama hampir 10 tahun, pemanfaatan gedung kesenian ini hampir tidak ada. Namun yang penting kita sekarang membuat time schedule terkait budaya yang ada di Kota Probolinggo termasuk masalah tempat yang akan kita siapkan semaksimal mungkin,” janji dr. Aminuddin.
Untuk itu, sambungnya, dalam waktu dekat ia akan berdialog bersama DKKPro. “Sebenarnya tadi pagi saya tunggu, namun suratnya baru masuk tadi jam 10.00 WIB, akan saya jadwalkan lagi,” imbuh. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra