Probolinggo,- Sejak beberapa hari terakhir, beras medium kategori Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Jawa Timur mulai langka. Bahkan fenomena ini sempat membuat Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, kelabakan.
Terkait hal ini, Pimpinan Cabang Bulog Probolinggo, Kuswadi menyatakan bahwa ketersediaan beras saat ini di wilayahnya dalam kondisi aman dengan total stok sejumlah 95 ton.
Rinciannya, sebanyak 41 ribu ton berada di gudang Kota Probolinggo, 10 ribu ton di gudang Kabupaten Probolinggo, dan 44 ribu ton di gudang Kabupaten Lumajang.
“Ketersediaan beras SPHP khususnya di Kota Probolinggo, kami telah bekerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya dengan TNI-Polri, yang telah menyalurkan total sebanyak 200 ton,” jelas Kuswadi, Senin (25/8/25).
Selain itu, Bulog telah menyalurkan beras SPHP ke dua pasar utama di Kota Probolinggo, yakni Pasar Wonoasih dan Pasar Baru, dengan total distribusi 40 ton. Jumlah ini akan terus ditambah dengan sasaran pasar-pasar tradisional lainnya.
Terlebih, Bulog juga menggelar operasi pasar keliling yang setiap harinya menyalurkan 10 ton beras SPHP. Sasaran utama dari operasi ini adalah pasar-pasar yang belum memiliki pedagang beras SPHP.
“Secara keseluruhan, pasokan beras SPHP di Kota Probolinggo dipastikan dalam kondisi aman,” tegas Kuswadi.
Namun demikian, Kuswadi mengakui masih ada beberapa pedagang pasar tradisional yang belum menjual beras SPHP. Hal ini disebabkan oleh mekanisme pemesanan beras SPHP yang kini harus dilakukan melalui aplikasi ‘Klik SPHP’.
“Beberapa pedagang, terutama yang sudah sepuh, mengalami kesulitan dalam mengakses aplikasi tersebut, karena itu kami terus memberikan edukasi agar mereka bisa beradaptasi,” ujarnya.
Bulog Cabang Probolinggo juga mendorong para pedagang luar pasar untuk menjadi agen ‘Kios Pangan’ dengan cara mendaftar ke Dinas Ketahanan Pangan setempat.
Pendaftaran ini menjadi syarat utama bagi warga yang ingin menjual beras SPHP secara resmi. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra