Menu

Mode Gelap
Pasca Karyawan Tewas Diduga Gantung Diri, Disnaker Jatim Selidiki Pabrik Tepung di Jember Modus Jual Ikan 15 Ton, Pemuda Palu Tipu Warga Kota Probolinggo Rp110 Juta Bangunan Liar di Kawasan Pelabuhan Kota Pasuruan Dibongkar Paksa LSM Diduga Peras Kades di Lumajang, Bupati Tidak Akan Ditoleransi SPPG Lumajang Sasar 3.750 Siswa dan Ibu Hamil, Bupati: Menu Disesuaikan Kebutuhan Gizi Bupati Lumajang: 73 Titik SPPG Disiapkan, 61 Sudah Miliki Titik Lokasi dan Izin Operasional

Sosial · 25 Agu 2025 16:01 WIB

Stok Beras Medium di Jatim Mulai Langka, Begini Kondisinya di Probolinggo


					CEK: Petugas Gudang Bulog Probolinggo saat menunjukkan beras di dalam gudang. (foto: Hafiz Rozani).
Perbesar

CEK: Petugas Gudang Bulog Probolinggo saat menunjukkan beras di dalam gudang. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Sejak beberapa hari terakhir, beras medium kategori Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Jawa Timur mulai langka. Bahkan fenomena ini sempat membuat Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, kelabakan.

Terkait hal ini, Pimpinan Cabang Bulog Probolinggo, Kuswadi menyatakan bahwa ketersediaan beras saat ini di wilayahnya dalam kondisi aman dengan total stok sejumlah 95 ton.

Rinciannya, sebanyak 41 ribu ton berada di gudang Kota Probolinggo, 10 ribu ton di gudang Kabupaten Probolinggo, dan 44 ribu ton di gudang Kabupaten Lumajang.

“Ketersediaan beras SPHP khususnya di Kota Probolinggo, kami telah bekerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya dengan TNI-Polri, yang telah menyalurkan total sebanyak 200 ton,” jelas Kuswadi, Senin (25/8/25).

Selain itu, Bulog telah menyalurkan beras SPHP ke dua pasar utama di Kota Probolinggo, yakni Pasar Wonoasih dan Pasar Baru, dengan total distribusi 40 ton. Jumlah ini akan terus ditambah dengan sasaran pasar-pasar tradisional lainnya.

Terlebih, Bulog juga menggelar operasi pasar keliling yang setiap harinya menyalurkan 10 ton beras SPHP. Sasaran utama dari operasi ini adalah pasar-pasar yang belum memiliki pedagang beras SPHP.

“Secara keseluruhan, pasokan beras SPHP di Kota Probolinggo dipastikan dalam kondisi aman,” tegas Kuswadi.

Namun demikian, Kuswadi mengakui masih ada beberapa pedagang pasar tradisional yang belum menjual beras SPHP. Hal ini disebabkan oleh mekanisme pemesanan beras SPHP yang kini harus dilakukan melalui aplikasi ‘Klik SPHP’.

“Beberapa pedagang, terutama yang sudah sepuh, mengalami kesulitan dalam mengakses aplikasi tersebut, karena itu kami terus memberikan edukasi agar mereka bisa beradaptasi,” ujarnya.

Bulog Cabang Probolinggo juga mendorong para pedagang luar pasar untuk menjadi agen ‘Kios Pangan’ dengan cara mendaftar ke Dinas Ketahanan Pangan setempat.

Pendaftaran ini menjadi syarat utama bagi warga yang ingin menjual beras SPHP secara resmi. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 23 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bangunan Liar di Kawasan Pelabuhan Kota Pasuruan Dibongkar Paksa

25 Agustus 2025 - 18:04 WIB

Sempat Pudar, Tradisi Kelereng Balap Kembali Warnai Agustusan di Kedungsupit Probolinggo

24 Agustus 2025 - 16:48 WIB

Haru! Belasan Emak-emak di Probolinggo Dapat Hadiah Umroh Gratis

22 Agustus 2025 - 05:07 WIB

Polisi Inisiasi Gerakan Pangan Murah di Probolinggo, 44 Ton Beras Ludes

21 Agustus 2025 - 18:08 WIB

Warga Desa Tempuran Pasuruan Geruduk Kantor Kecamatan, Tuntut Kades Mundur

21 Agustus 2025 - 17:01 WIB

Kekeringan Meluas, BPBD Kabupaten Probolinggo Salurkan 237 Ribu Liter Air Bersih

19 Agustus 2025 - 18:10 WIB

Berani Lepas Bansos, Lamisih Ingin Jadi Inspirasi untuk Keluarga Lain

19 Agustus 2025 - 15:05 WIB

Peduli Kemanusiaan, Komunitas Pecinta Kereta Api Sosialisasi Bahaya Terobos Perlintasan Sebidang

18 Agustus 2025 - 16:56 WIB

Dari Angkut Rumput, Gelindingan Jadi Ajang Balap HUT RI ke-80 di Pasuruan

17 Agustus 2025 - 18:37 WIB

Trending di Sosial