Probolinggo,- Bupati Probolinggo, Gus dr. Mohammad Haris memuji sejumlah program yang canangkan BTPN Syariah. Ia menilai, beberapa program bank ini memiliki relevansi dengan visi pemerintah daerah dalam mengurangi angka kemiskinan.
Dijelaskannya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo saat ini memiliki Satgas Pengentasan Kemiskinan. BTPN Syariah bisa menjadi elemen penting untuk satgas melalui kombinasi program dan pemberdayaan masyarakat.
“Satgas ini merupakan rumah besar bagi semua elemen masyarakat yang difasilitasi pemerintah untuk mempercepat pembangunan. Nah dari semua elemen, hanya perbankan yang belum masuk,” kata bupati saat menghadiri Festival Si Tepat di kantor Kecamatan Kraksaan, Kamis (21/8/25).
Oleh karenanya, ia mendorong BTPN Syariah ikut andil dalam Satgas Kemiskinan bentukan pemerintah daerah sehingga tercipta kemandirian dan daya saing segmen ultra mikro, terutama bagi ibu-ibu.
“Dengan pendekatan berbasis pendampingan dan pinjaman ultramikro tanpa agunan, masyarakat didorong untuk naik kelas. Mereka tidak hanya diberi ikan, tetapi juga diajari cara memancing, agar bisa mandiri dalam jangka panjang,” beber Gus Haris, sapaannya.
Gus Haris juga mengapresasi persebaran nasabah BTPN Syariah yang masif di 24 kecamatan se-Kabupaten Probolinggo dengan jumlah lebih dari 41 ribu nasabah dan ratusan karyawan.
“Maka dari itu akan kami kombinasikan (program pemberdayaan BTPN Syariah) dalam Satgas Pengentasan Kemiskinan,” tegasnya.
Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah, Ainul Yaqin menjelaskan, BTPN Syariah merupakan satu-satunya bank syariah yang fokus memberdayakan masyarakat inklusi dengan memberikan akses keuangan dan menyediakan layanan perbankan yang tepat sesuai kebutuhan masyarakat.
Bank yang identik dengan atribut oranye ini juga memberikan akses pengetahuan melalui program pemberdayaan yang berguna untuk mengembangkan usaha dan mencapai kehidupan yang lebih berarti.
“Dampak sosial BTPN Syariah dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat inklusi melalui akses pembiayaan, pendampingan usaha, dan pemberdayaan ekonomi berkelanjutan,” bebernya.
“Dengan menyalurkan dana dari masyarakat sejahtera ke segmen ultra-mikro prasejahtera, BTPN Syariah sebutnya, memberdayakan perempuan melalui pelatihan bisnis dan akses keuangan untuk memulai usaha, sehingga mengurangi kemiskinan ekstrem dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Bahwa ujungnya dalam proses bisnis BTPN Syariah adalah membangun perilaku unggul nasabah segmen ultra mikro, yaitu BDKS; Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu atau Solidaritas. Solidaritas tersebut akan terbangun menjadi daya tahan yang baik untuk menghadapi apapun kondisi komunitas secara bersama-sama,” imbuh Ain, sapaan akrab Ainul Yaqin.
Seperti diketahui, Bupati Probolinggo, Gus dr. Mohammad Haris, dan Wakil Bupati Fahmi AHZ, membentuk tiga satuan tugas (satgas) yang dirancang untuk menjadi ujung tombak percepatan penanganan masalah di wilayahnya.
Ketiga satgas itu meliputi Satgas Infrastruktur, Satgas Kemiskinan, dan Satgas Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Tak hanya unsur pemerintah, satgas ini juga melibatkan berbagai elemen seperti kelompok profesional, organisasi kemasyarakatan, akademisi hingga perusahaan. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra