Menu

Mode Gelap
Pembersihan Material Musala Ambruk Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Alami Kendala, Tim Ahli Didatangkan Korban Meninggal Musala Ambruk di Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Kini 37 Orang Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo Pemdes Tempeh Tengah Ajak Warga Bantu Santri Keracunan HCL Ponpes Asy-Syarifiy 01 Tegaskan Tak Lalai, Kasus HCL Disebut Ulah Santri yang Iseng

Lingkungan · 20 Agu 2025 14:16 WIB

TRC dan Loader Dikerahkan, BPBD Lumajang Buka Akses Jalan Tertimbun Longsor


					Material longsor menutup jalan di dua kecamatan Lumajang. (Foto: Asmadi) Perbesar

Material longsor menutup jalan di dua kecamatan Lumajang. (Foto: Asmadi)

Lumajang, – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) dan satu unit alat berat jenis loader untuk menangani bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Bedayu, Kecamatan Senduro, dan Desa Wonokerto, Kecamatan Gucialit.

Tindakan cepat ini dilakukan guna membuka akses jalan yang sempat tertutup material longsor akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut pada Selasa, 19 Agustus 2025.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Lumajang, Yudi Cahyono menjelaskan, bahwa longsor terjadi di beberapa titik, terutama di dua desa di dua kecamatan tersebut.

Tim TRC bersama loader saat ini tengah bekerja di Desa Bedayu dan selanjutnya akan bergeser ke Wonokerto untuk melanjutkan proses evakuasi material longsor.

“Untuk tim loader saat ini menuju ke Desa Bedayu karena di sana kemarin telah terjadi longsor. Setelah itu akan lanjut ke Wonokerto di Kecamatan Gucialit,” kata Yudi, Rabu (20/8/25).

Material longsor yang menutupi sebagian akses jalan warga dikhawatirkan mengganggu mobilitas dan membahayakan keselamatan masyarakat. Oleh karena itu, BPBD Lumajang segera melakukan asesmen cepat dan penanganan darurat di lokasi terdampak.

Selain pembersihan manual oleh TRC, penggunaan alat berat loader sangat membantu dalam mempercepat proses pembukaan jalur yang tertutup oleh tanah dan material lainnya. BPBD juga terus berkoordinasi dengan perangkat desa dan pihak terkait guna memastikan keamanan dan keselamatan warga sekitar.

Yudi menambahkan, jika diperlukan, pihaknya juga siap mendatangkan unit logistik penyemprotan air untuk menanggulangi titik-titik longsor yang berdebu atau licin. Ini dilakukan agar tidak terjadi dampak lanjutan yang bisa membahayakan pengguna jalan.

“Kita tetap siaga, dan kalau memang ada titik-titik yang butuh penyemprotan, kita akan datangkan tim penyemprotan air,” ujarnya.

Cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini memang meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi, termasuk tanah longsor di wilayah perbukitan seperti Senduro dan Gucialit.

“Karena itu, kami mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan rawan untuk tetap waspada dan segera melapor jika terjadi pergerakan tanah atau potensi longsor lainnya,” pungkasnya. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 57 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Masuki Musim Pancaroba, BPBD Kota Probolinggo Mulai Mitigasi Bencana

2 Oktober 2025 - 08:44 WIB

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan

17 September 2025 - 16:25 WIB

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Perkuat Jalur Gumitir, Pemasangan Beronjong di Tikungan Khokap Dikebut

27 Agustus 2025 - 03:35 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir

21 Agustus 2025 - 20:20 WIB

Jelang Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Warga Protes Kerusakan Hutan di Kawasan Proyek Tol Probowangi

16 Agustus 2025 - 19:55 WIB

Trending di Lingkungan