Lumajang, – Bupati Indah Amperawati atau yang akrab disapa Bunda Indah mengeluarkan imbauan kepada seluruh sekolah di wilayahnya agar tidak lagi mengadakan study tour ke luar daerah.
Sebagai gantinya, siswa didorong untuk mengeksplorasi potensi wisata lokal yang ada di desa-desa sekitar Lumajang.
“Saya mengimbau kepada semua sekolah untuk tidak melakukan kegiatan piknik ke luar kota. Kita punya banyak desa dengan potensi wisata yang sangat menarik. Ini adalah kesempatan besar bagi bapak/ibu kepala desa untuk mempromosikan desanya masing-masing,” tegas Bunda Indah, Rabu (20/8/25).
Program Satu Desa Satu Wisata menjadi tulang punggung strategi pemerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata berbasis lokal. Program ini diharapkan bisa mendorong tumbuhnya ekonomi baru dari sektor pariwisata desa sekaligus memperkuat pelestarian budaya dan kearifan lokal.
Menurut Bunda Indah, destinasi wisata di desa tidak hanya menawarkan tempat rekreasi, tetapi juga ruang edukasi yang kaya akan nilai budaya dan alam. Dengan begitu, siswa yang mengikuti study tour tidak sekadar bersenang-senang, melainkan juga belajar langsung tentang potensi daerahnya.
“Desa bisa menjadi tempat belajar, tempat rekreasi, dan sekaligus ruang pemberdayaan masyarakat. Study tour di desa bukan hanya memberikan pengalaman, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta terhadap daerah sendiri,” jelasnya.
Kebijakan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisata ke desa-desa di Lumajang, yang pada gilirannya menggerakkan ekonomi masyarakat setempat, membuka peluang usaha baru, serta memperkuat desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Lebih lanjut, Bunda Indah menegaskan, pentingnya kolaborasi antara pemerintah desa, pelaku wisata, sekolah, dan masyarakat agar pengelolaan wisata berbasis desa dapat berjalan berkelanjutan dan memberi manfaat luas.
“Pariwisata desa bukan sekadar destinasi hiburan, tapi juga ruang edukasi, pelestarian budaya, dan penguatan ekonomi rakyat. Dengan sinergi bersama, Lumajang bisa menjadi contoh daerah yang berhasil mengembangkan pariwisata berbasis desa secara berkelanjutan,” pungkasnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra