Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Sosial · 4 Agu 2025 16:54 WIB

Kades Akan Evaluasi Karnaval Sound Horeg Pasca Penonton Meninggal


					Suasana di rumah duka Anik Mutmainah, penonton karnaval sound horeg yang meninggal dunia. (Foto: Istimewa). Perbesar

Suasana di rumah duka Anik Mutmainah, penonton karnaval sound horeg yang meninggal dunia. (Foto: Istimewa).

Lumajang, – Suasana perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia di Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang berubah duka mendalam setelah seorang warga, Anik Mutmainah (38), meninggal dunia secara mendadak saat menyaksikan karnaval sound horeg pada Sabtu malam (2/8/2025).

Anik, seorang ibu muda yang dikenal aktif dalam kegiatan desa, ambruk dan tak sadarkan diri saat menonton iring-iringan karnaval.

Meski warga telah berupaya cepat membawa korban ke RSUD Pasirian, nyawa Anik tidak tertolong. Dokter menyatakan, korban sudah dalam kondisi henti jantung dan napas saat tiba di rumah sakit.

Kepala Desa Selok Awar-awar, Didik Nurhandoko menyampaikan, belasungkawa mendalam kepada keluarga korban. Ia mengatakan, bahwa peristiwa ini menjadi catatan serius dan akan menjadi bahan evaluasi penyelenggaraan karnaval desa pada tahun-tahun mendatang.

“Kami sangat kehilangan Bu Anik. Beliau warga yang aktif, bahkan turut mempromosikan acara karnaval ini melalui media sosialnya. Kejadian ini tentu membuat kami harus mengevaluasi pelaksanaan kegiatan serupa ke depan,” kata Didik di rumah duka, Senin (4/8/25).

Didik mengungkapkan, Anik datang sendiri dari rumahnya yang berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi acara untuk menonton karnaval.

Ia sempat mengabadikan suasana meriah tersebut menggunakan ponselnya dan mengunggah beberapa postingan di akun Facebook pribadinya sebelum akhirnya tumbang di tengah kerumunan warga.

“Bu Anik memang suka dengan sound system, beliau datang untuk menonton dan sempat membuat unggahan video suasana karnaval. Bahkan sebelum meninggal, beliau juga sempat memposting flyer acara karnaval di media sosial,” tambah Didik.

Mengenai jalur karnaval, Didik menjelaskan rute iring-iringan sound horeg tidak melewati depan rumah korban, melainkan Anik sendiri yang datang ke titik keramaian untuk menonton.

Pihak keluarga, kata Didik, menerima kejadian tersebut dengan ikhlas dan menyebut bahwa apa yang terjadi adalah bagian dari takdir.

“Saat ikut memakamkan jenazah, pihak keluarga menyampaikan kepada saya bahwa mereka ikhlas dan menyebut ‘sudah takdir, Pak Kades’. Tentu kami sangat menghormati dan turut berduka atas kehilangan ini,” katanya.

Didik menegaskan, ke depan, penyelenggaraan acara serupa harus lebih memperhatikan aspek keamanan, kesehatan, dan kenyamanan pengunjung. Meski karnaval merupakan bagian dari tradisi selamatan desa, keselamatan warga akan menjadi perhatian utama pemerintah desa.

“Sekarang kami masih dalam suasana duka, tapi setelah ini kami akan bahas langkah-langkah evaluasi dengan panitia dan pihak terkait agar hal seperti ini tidak terulang,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 32 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim

18 September 2025 - 19:40 WIB

Innalillahi! HM. Buchori, Eks Wali Kota Probolinggo Dua Periode Meninggal Dunia

15 September 2025 - 15:04 WIB

Terganjal Aturan, Pasien ‘Celebral Palsy’ di Kota Probolinggo Tidak Lagi Menerima Layanan Fisioterapi

13 September 2025 - 20:09 WIB

Aktivitas Paralayang di Kawasan Bromo Viral, TNBTS Tegaskan Dilarang, Hormati Kesucian Adat Tengger

13 September 2025 - 15:18 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Jember: Waspadai Potensi Banjir dan Longsor Hingga 17 September

11 September 2025 - 20:31 WIB

Ada Dugaan Penculikan Anak di Kota Probolinggo, Polisi Minta Warga Tidak Panik

10 September 2025 - 19:57 WIB

Kekeringan Meluas, BPBD Kabupaten Probolinggo Petakan Daerah Rawan Krisis Air Bersih

9 September 2025 - 15:30 WIB

Jalur Gumitir Dibuka Lebih Awal, DPRD Jember Ingatkan Pengguna Jalan Soal Hal ini

2 September 2025 - 20:54 WIB

Kabar Baik! Jalur Gumitir Jember-Banyuwangi Bisa Dilintasi Mulai 4 September 2025

2 September 2025 - 18:45 WIB

Trending di Sosial