Lumajang, – Jalur Piket Nol, penghubung utama antara Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, kini lumpuh total akibat longsor hebat yang terjadi di enam titik sekaligus sepanjang jalur tersebut.
Kejadian ini menjadi yang terparah dalam tiga hari terakhir, menimbulkan kemacetan panjang dan mengganggu aktivitas ekonomi serta mobilitas warga.
Longsor yang terjadi di kilometer 54 hingga 57 kawasan perbukitan Piket Nol, tepatnya di sekitar Jembatan Gladak Perak, menimbun badan jalan dengan tanah, batu, dan pohon tumbang setinggi 20 meter.
Material longsor yang besar membuat pembersihan menjadi sangat sulit meskipun petugas sudah mengerahkan alat berat.
Anang, warga Malang, mengaku, terjebak di lokasi longsor selama dua jam dan harus menunda perjalanannya. “Saya mau ke Bali kerja, tapi terjebak macet lama di sini, dan setelah jalan sebentar, ada longsor lagi,” katanya, Kamis (31/7/25).
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Lumajang, AKP Syaikhu menyatakan, kondisi tebing di sekitar lokasi sangat membahayakan. Pergeseran tanah yang terus terjadi, ditambah intensitas hujan sedang hingga tinggi, membuat potensi longsor susulan tetap tinggi.
“Kami imbau masyarakat untuk menunda perjalanan jika tidak mendesak dan tidak memaksakan diri melewati jalur ini, terutama saat hujan,” tegasnya.
Untuk menghindari kemacetan dan risiko kecelakaan, polisi telah memasang rambu peringatan dan mengarahkan pengendara untuk menggunakan jalur alternatif. Yakni, via Probolinggo atau Curah Kobokan. Namun, jalur Curah Kobokan juga rawan tertutup saat banjir lahar Gunung Semeru.
Meski sistem buka-tutup sempat diterapkan untuk mengurai kemacetan, longsor berulang kali menutup jalan sehingga pengendara kembali terjebak.
“Tim evakuasi masih terus berupaya membersihkan material longsor, tetapi medan yang labil dan cuaca buruk memperlambat prosesnya,” jelasnya.
Untuk diketahui, jalur Piket Nol merupakan kawasan rawan longsor sehingga masyarakat diimbau agar selalu waspada dan mengikuti perkembangan terkini.
“Keselamatan adalah prioritas utama. Lebih baik memilih jalur aman daripada mengambil risiko di jalur longsor ini,” pungkasnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra