Menu

Mode Gelap
Paralayang di Kawasan Bromo Dilarang, Pelanggar Terancam Sanksi Adat Ketua Komisi D DPRD Lumajang Turun ke Pasrujambe, Serap Aspirasi Kesehatan Warga Pemkab Lumajang Kucurkan Rp891 Juta dari DBHCHT untuk Bangun 54 Gudang Pengering Tembakau Innalillahi! HM. Buchori, Eks Wali Kota Probolinggo Dua Periode Meninggal Dunia Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan Lengkapi Pemeriksaan, Giliran Korlantas Polri Olah TKP Laka Bus di Jalur Bromo

Lingkungan · 31 Jul 2025 16:05 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Imbau Penambang Waspada Banjir di Aliran Sungai Semeru


					Lokasi penambangan pasir dan batu di kawasan Gunung Semeru, Lumajang. (Foto : Istimewa). Perbesar

Lokasi penambangan pasir dan batu di kawasan Gunung Semeru, Lumajang. (Foto : Istimewa).

Lumajang, – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mengeluarkan imbauan kepada seluruh penambang lokal dan penambang bukit untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam, terutama banjir lahar hujan di sepanjang aliran sungai yang berhulu dari Gunung Semeru.

Imbauan ini disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Lumajang, Yudi Cahyono menyusul meningkatnya intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir yang berpotensi memicu banjir lahar di sungai-sungai vulkanik.

“Kami melihat curah hujan saat ini cukup tinggi. Maka kami mengimbau kepada penambang baik yang beraktivitas di sungai maupun di lereng bukit untuk tetap waspada, terutama di aliran Curah Kobokan, Sungai Rejali, dan Sungai Regoyo,” kata Yudi, Kamis (31/7/25).

Menurut Yudi, kondisi geografis daerah yang dipenuhi material vulkanik dari erupsi Gunung Semeru sebelumnya, membuat daerah aliran sungai (DAS) di kawasan tersebut sangat rentan terhadap pergerakan lahar hujan.

Dalam kondisi hujan lebat, tumpukan pasir dan batu dari erupsi bisa terbawa arus dan mengakibatkan banjir mendadak yang sangat berbahaya bagi warga, terutama mereka yang melakukan aktivitas penambangan manual.

“Kadang cuaca terlihat aman, tapi di hulu bisa jadi sudah turun hujan deras. Begitu air datang, tidak bisa dihindari,” jelas Yudi.

Ia menambahkan sistem peringatan dini terus dimonitor, namun kesadaran masyarakat untuk menjauhi lokasi rawan saat hujan deras masih menjadi tantangan.

Selain penambang, BPBD juga meminta warga yang tinggal atau beraktivitas di sekitar bantaran sungai agar tidak melakukan kegiatan di dekat aliran saat kondisi cuaca tidak stabil.

“Kami harap masyarakat tetap siaga. Jangan menunggu sampai ada kejadian baru bereaksi. Lebih baik menghindar sementara dari lokasi rawan banjir jika hujan mulai turun di kawasan atas,” tegasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 37 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Perkuat Jalur Gumitir, Pemasangan Beronjong di Tikungan Khokap Dikebut

27 Agustus 2025 - 03:35 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir

21 Agustus 2025 - 20:20 WIB

TRC dan Loader Dikerahkan, BPBD Lumajang Buka Akses Jalan Tertimbun Longsor

20 Agustus 2025 - 14:16 WIB

Jelang Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Warga Protes Kerusakan Hutan di Kawasan Proyek Tol Probowangi

16 Agustus 2025 - 19:55 WIB

Ingat! Mulai 10 Agustus 2025, Pasar Minggu Kota Probolinggo Pindah ke Jalan Suroyo

8 Agustus 2025 - 19:52 WIB

Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur

2 Agustus 2025 - 18:04 WIB

Jalur Lumajang-Malang via Piket Nol Tertutup Longsor di Enam Titik

31 Juli 2025 - 19:36 WIB

Trending di Lingkungan