Menu

Mode Gelap
Sekda Memasuki Masa Pensiun, Pemkot Probolinggo Segera Buka Seleksi Terbuka Anak-Anak Sumberlangsep Lumajang Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru Simpan 11 Paket Sabu Siap Edar, Penjual Ampas Tahu di Lekok Dibekuk Polisi Jalur Gumitir Ditutup, Warga Ramai-ramai Naik Kereta Api Tiga Tahun Mangkrak, Pembangunan Gedung Inspektorat Kota Probolinggo Kembali Dilanjutkan Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik PWI Probolinggo Bergulir, Polisi Periksa Saksi

Sosial · 29 Jul 2025 11:20 WIB

Ancam Naikkan Tarif, Ojol Lumajang Merasa Tak Punya Pilihan di Tengah Kelangkaan BBM


					Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang melanda Kabupaten Lumajang sejak Minggu (27/7/25) mulai memicu keresahan dari berbagai kalangan (Foto: Istimewa). Perbesar

Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang melanda Kabupaten Lumajang sejak Minggu (27/7/25) mulai memicu keresahan dari berbagai kalangan (Foto: Istimewa).

Lumajang, – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang melanda Kabupaten Lumajang sejak Minggu (27/7/25) mulai memicu keresahan dari berbagai kalangan.

Di antara yang paling terdampak adalah para pengemudi ojek online (ojol) yang menggantungkan mata pencahariannya pada ketersediaan bensin.

Dengan antrean panjang di SPBU yang bisa mengular hingga ratusan meter, banyak driver ojol mengaku kehilangan waktu produktif hanya untuk mendapatkan beberapa liter bensin.

Tak sedikit dari mereka akhirnya memilih untuk tidak mengaktifkan aplikasi karena khawatir kehabisan bahan bakar di tengah perjalanan.

Doni, salah satu driver ojol, menyebut kondisi ini sangat merugikan dirinya dan rekan-rekan seprofesi.

“Jelas sangat merugikan. Dari kemarin banyak orderan, tapi terpaksa tidak bisa diambil karena bensin langka,” kata Doni (29/7/25).

Irfan, driver lainnya mengaku, mulai mempertimbangkan untuk menaikkan tarif layanan sebagai bentuk kompensasi atas beban biaya yang semakin tinggi. Pasalnya, selain langka, harga BBM mulai mahal.

“Kalau seperti ini terus, ya mau nggak mau tarif harus naik. Kalau enggak, kami yang rugi terus,” tegas Irfan.

Ia mengaku, sudah dua hari terakhir tidak mendapatkan pemasukan maksimal akibat sulitnya akses mendapatkan BBM.

“Orderan banyak, tapi bensin nggak ada. Sekali antre bisa dua jam, itupun belum tentu dapat. Ini bikin kami mikir keras, salah satunya ya naikin tarif,” ujarnya.

Jika kondisi ini dibiarkan berlarut, bukan hanya pengemudi yang dirugikan, tetapi juga konsumen yang semakin sulit mendapatkan layanan transportasi maupun pengantaran barang dan makanan. Para driver berharap ada solusi dari pemerintah secepatnya.

“Kami hanya ingin bisa bekerja normal lagi. Bensin itu kebutuhan pokok buat kami. Kalau terus langka, bukan cuma tarif yang naik, tapi pelayanan pun akan lumpuh,” pungkas Irfan. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 27 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Antrean BBM di Lumajang Meningkat Drastis, Bupati Pastikan Stok Aman

29 Juli 2025 - 14:44 WIB

Dampak Kelangkaan BBM Jember Meluas ke Lumajang, Antrean Kendaraan Mengular

29 Juli 2025 - 10:47 WIB

Masih Terdampak Penutupan Jalur Gumitir, Antrean SPBU di Jember Mengular

28 Juli 2025 - 05:38 WIB

Ada Unsur KDRT, Polisi Selidiki Insiden Anak Buang Ibu Kandung di Jambangan Probolinggo

27 Juli 2025 - 15:40 WIB

Sejumlah SPBU di Jember Kosong, Pertamina Sebut Klaim Tidak Ada Kelangkaan BBM

27 Juli 2025 - 13:57 WIB

Distribusi BBM ke Jember Terganggu, Sejumlah SPBU Kehabisan Stok

27 Juli 2025 - 11:38 WIB

Polemik Sound Horeg, Kiai di Jember Siap Jalankan Fatwa MUI namun Tunggu Instruksi Gubernur

25 Juli 2025 - 18:49 WIB

Keras dan Berfrekuensi Tinggi, Pakar Fisika Ingatkan Sound Horeg Punya Dampak Fisik Serius

25 Juli 2025 - 18:24 WIB

Penutupan Jalur Gumitir, Satlantas Probolinggo Siaga Hadapi Potensi Lonjakan Kendaraan di Jalur Pantura

24 Juli 2025 - 20:02 WIB

Trending di Sosial