Lumajang, – Bencana hidrometeorologi kembali mengancam masa depan anak-anak di pelosok Lumajang. Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang terisolasi akibat banjir lahar hujan Gunung Semeru, Selasa (29/7/25).
Akses jalan putus, dan puluhan anak sekolah pun terpaksa absen dari kegiatan belajar.
“Saat ini aktivitas anak-anak sekolah terhenti total. Mereka tidak bisa pergi ke sekolah karena akses jalan satu-satunya harus menyebrangi sungai yang sering banjir,” kata Rudi, warga Dusun Sumberlangsep.
Menurut Rudi, sejak banjir lahar mulai mengalir semalam, jalan penghubung antara dusun dan wilayah sekitarnya langsung lumpuh.
Kondisi ini membuat anak-anak yang biasanya berjalan kaki atau diantar ke sekolah, kini harus tinggal di rumah tanpa kepastian kapan bisa kembali belajar. Orangtua mulai resah. Ketertinggalan materi pelajaran menjadi kekhawatiran utama, apalagi di tengah persiapan menghadapi ujian semester mendatang.
“Kami takut anak-anak makin tertinggal. Apalagi di dusun kami tidak ada jaringan internet stabil. Belajar online pun tidak bisa,” ujar Halima, ibu rumah tangga yang memiliki dua anak usia sekolah dasar.
Bagi mereka, teknologi belum bisa menjadi alternatif pembelajaran. Minimnya sinyal, tidak semua rumah memiliki perangkat, dan ketergantungan pada metode belajar tatap muka menjadikan situasi semakin rumit.
“Kalau tidak cepat diatasi, ini bukan hanya soal banjir, tapi bisa berdampak panjang ke masa depan mereka,” ujar Rudi. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra