Menu

Mode Gelap
Kunjungi Rumah Nenek di Patemon Krejengan, Pelajar SMP Dirudapaksa Paman Curi Motor Petani, Dua Pria Lekok Babak Belur Digebuki Massa Ada Unsur KDRT, Polisi Selidiki Insiden Anak Buang Ibu Kandung di Jambangan Probolinggo Dari Lumajang ke Jember dan Batu, Parti Libur Siap Ekspansi ke Kota Lain Seperti Tidur di Atas Salju, Cerita Pendaki yang Menyaksikan Ranu Kumbolo Membeku Sejumlah SPBU di Jember Kosong, Pertamina Sebut Klaim Tidak Ada Kelangkaan BBM

Wisata · 27 Jul 2025 14:38 WIB

Seperti Tidur di Atas Salju, Cerita Pendaki yang Menyaksikan Ranu Kumbolo Membeku


					Ranu Kumbolo di Gunung Semeru, Lumajang membeku. (Foto: Istimewa).
Perbesar

Ranu Kumbolo di Gunung Semeru, Lumajang membeku. (Foto: Istimewa).

Lumajang, – Saat embun berubah jadi kristal es dan tanah memutih seperti tertabur salju, Roni (28), pendaki asal Malang, hanya bisa berdiri terpaku. Pagi itu, di tepi Ranu Kumbolo, ia merasakan sensasi yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

“Rasanya seperti bukan di Indonesia. Semua serba putih, dan dinginnya menusuk sampai ke tulang,” katanya, Minggu (27/7/25), usai turun dari jalur pendakian Semeru.

Ranu Kumbolo, danau cantik di ketinggian sekitar 2.400 meter di atas permukaan laut, setiap musim kemarau memang berubah wajah.

Kala suhu menyentuh titik beku, embun yang biasanya menguap di pagi hari, kali ini membeku menjadi butiran kristal tipis. Rumput-rumput dan permukaan tanah tampak seperti dilapisi salju.

“Begitu bangun dari tenda, saya kaget. sleeping bag saya berembun dan keras karena dingin, dan alas kaki basah semalaman. Tapi ketika melihat sekeliling, rasa tidak nyaman itu langsung tergantikan rasa takjub,” lanjut Roni.

Fenomena embun beku bukan hal baru di kalangan pendaki. Tapi intensitasnya tahun ini terasa berbeda. Dari kejauhan, kabut tipis menggantung di atas air danau, dan cahaya matahari memantulkan kilau es di atas rerumputan.

Suasana yang biasanya hanya dijumpai di negara-negara empat musim, kini tersaji di jantung Pulau Jawa.

Bagi para pendaki, Ranu Kumbolo di musim kemarau adalah momen langka yang sulit ditolak. Sebagian memang datang untuk menguji daya tahan terhadap suhu ekstrem. Sebagian lain sekadar ingin menyaksikan keajaiban alam yang tak muncul setiap saat.

“Kalau musim kemarau dan cuaca cerah, kemungkinan embun beku tinggi. Tapi harus siap, karena suhu bisa turun drastis, terutama menjelang subuh,” jelas Roni.

Meski ekstrem, pengalaman itu justru jadi kenangan paling berkesan bagi Roni.

 “Tidur seperti di atas salju, bangun dalam kabut, dan lihat danau berkilau itu bukan sekadar pendakian, tapi perjalanan yang mengubah cara saya melihat alam,” tuturnya.

Meski menyimpan keindahan, Ranu Kumbolo saat beku juga menyimpan risiko. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sudah beberapa kali mengingatkan wisatawan soal bahaya hipotermia.

“Pendaki wajib membawa jaket tebal, sleeping bag tahan suhu rendah, matras insulasi, dan perlengkapan darurat. Jangan sampai terjebak romantisme pemandangan tanpa kesiapan,” Kepala Bagian Tata Usaha BB-TNBTS, Septi Eka Wardhani.

Beberapa kasus pendaki mengalami gejala awal hipotermia pun pernah terjadi. Suhu yang turun di bawah 5 derajat Celcius saat dini hari menjadi ujian nyata bagi mereka yang tak membawa perlengkapan memadai. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Fenomena Embun Upas di Gunung Bromo, Sajikan Eksotika bak Pegunungan Alpen

11 Juli 2025 - 08:49 WIB

Keamanan Pendaki Ditingkatkan, TNBTS Wajibkan Gelang RFID bagi Pendaki Gunung Semeru

6 Juli 2025 - 09:33 WIB

Wamen: Dulu Instagram Saya Penuh Laporan Pungli Tumpak Sewu, Sekarang Sudah Beres

29 Juni 2025 - 20:51 WIB

DPRD Desak Dinas Pariwisata Lumajang Segera Intervensi dan Perbaiki Manajemen Air Terjun Tumpak Sewu

22 Juni 2025 - 09:20 WIB

Tumpak Sewu: Satu Objek Wisata, Dua Tarif Masuk Berbeda

19 Juni 2025 - 13:30 WIB

Pengelolaan Pemandian Selokambang Lumajang Diduga Bocor

19 Juni 2025 - 12:16 WIB

Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi

18 Juni 2025 - 17:21 WIB

Ketidaksepemahaman BUMDes dan Pengelola Tumpak Sewu Ancaman Serius bagi Ekonomi Lokal

18 Juni 2025 - 16:38 WIB

Ada Ritual Yadnya Kasada, Wisata Gunung Bromo Bakal Ditutup 4 Hari

28 Mei 2025 - 17:47 WIB

Trending di Wisata