Menu

Mode Gelap
Tragis! Bayi Baru Lahir Ditemukan Hanyut di Sungai Bedadung Jember Kontestasi Ketua DPC PDIP Pasuruan 2025-2030, 3 Kader Berebut Apes! Jambret di Tegalrejo Probolinggo Dihajar Massa Setelah 2 Kali Gagal Kalung Emas Libur Panjang Maulid Nabi, Polisi Tingkatkan Pengamanan di Area Wisata Gunung Bromo Pemkot Probolinggo Bergeming, Pastikan Even Hari Jadi Tetap Digelar di Stadion Bayuangga Grebek Gunungan Meriahkan Peringatan Maulid di Talangsari Jember

Lingkungan · 18 Jul 2025 14:12 WIB

Jalur Pendakian Gunung Semeru Ditutup Sementara, 17-26 Agustus


					Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) resmi menutup jalur pendakian Gunung Semeru, 17-26 Agustus 2025 (Foto: Asmadi). Perbesar

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) resmi menutup jalur pendakian Gunung Semeru, 17-26 Agustus 2025 (Foto: Asmadi).

Lumajang, – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) telah resmi menutup jalur pendakian Gunung Semeru mulai 17 hingga 26 Agustus 2025.

Penutupan itu dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap perayaan adat, Hari Raya Karo yang dirayakan oleh masyarakat Suku Tengger Semeru.

Berdasarkan pantauan PANTURA7.com, penutupan tersebut diumumkan melalui Surat Pengumuman Nomor PG. 11/T.8/HMS.01.08/B/07/2025 yang dikeluarkan oleh Balai Besar TNBTS.

Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa seluruh aktivitas pendakian di Gunung Semeru dihentikan total selama 10 hari, terhitung sejak Minggu (17/8/25) hingga pada Selasa (26/8/25). Jalur pendakian akan kembali dibuka pada Rabu (27/8/25).

Kepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, menjelaskan, penutupan ini merupakan respon atas permohonan resmi dari Pemerintah Desa Ranupani.

“Penutupan jalur pendakian ini menindaklanjuti surat dari Kepala Desa Ranupani Nomor 400.10.2/150/427.92.12/202/ tentang Permohonan izin Penutupan Jalur Pendakian Gunung Semeru sementara, yang diterbitkan pada hari Kamis (17/7/25),” kata Rudijanta, Jumat (18/7/25).

Ia juga menegaskan, aktivitas pendakian terakhir hanya bisa diizinkan pada Sabtu (16/8/25), dan seluruh pendaki wajib turun dari gunung paling lambat pada Minggu (17/8/25) pukul 16.00 WIB.

Untuk diketahui, Hari Raya Karo merupakan tradisi tahunan yang penting bagi masyarakat Tengger. Selain sebagai perayaan adat, momen ini juga dimanfaatkan untuk melakukan berbagai ritual penghormatan terhadap leluhur serta pemeliharaan spritual kawasan sekitar Gunung Semeru. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 38 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Perkuat Jalur Gumitir, Pemasangan Beronjong di Tikungan Khokap Dikebut

27 Agustus 2025 - 03:35 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir

21 Agustus 2025 - 20:20 WIB

TRC dan Loader Dikerahkan, BPBD Lumajang Buka Akses Jalan Tertimbun Longsor

20 Agustus 2025 - 14:16 WIB

Jelang Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Warga Protes Kerusakan Hutan di Kawasan Proyek Tol Probowangi

16 Agustus 2025 - 19:55 WIB

Ingat! Mulai 10 Agustus 2025, Pasar Minggu Kota Probolinggo Pindah ke Jalan Suroyo

8 Agustus 2025 - 19:52 WIB

Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur

2 Agustus 2025 - 18:04 WIB

Jalur Lumajang-Malang via Piket Nol Tertutup Longsor di Enam Titik

31 Juli 2025 - 19:36 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Imbau Penambang Waspada Banjir di Aliran Sungai Semeru

31 Juli 2025 - 16:05 WIB

Bakal Dipercantik, Alun-alun Kota Probolinggo Ditutup 5 Bulan

30 Juli 2025 - 16:31 WIB

Trending di Lingkungan