Pasuruan, – Walikota Pasuruan, Adi Wibowo, melakukan kegiatan susur Sungai Gembong untuk meninjau langsung kondisi sungai yang melintasi wilayah kota, pada Kamis (19/6/2035). Kegiatan dimulai dari kawasan Pohjentrek dan berakhir di Pelabuhan Kota Pasuruan.
Sebanyak empat unit perahu karet disiapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pasuruan untuk mendukung kegiatan tersebut.
Dalam keterangannya, Adi menyampaikan bahwa penyusuran ini merupakan bagian dari analisis menyeluruh terhadap kondisi sungai, termasuk potensi, ancaman, hambatan, dan tantangan dalam pengelolaannya.
“Kegiatan ini sudah direncanakan sejak lama untuk melihat langsung kondisi sungai, sekaligus menganalisis potensi, masalah, dan tantangan yang ada. Kota Pasuruan sendiri dikelilingi tiga sungai besar, salah satunya Sungai Gembong,” ujar Adi.
Ia menilai Sungai Gembong memiliki potensi pengembangan, termasuk untuk wisata air, namun terdapat hambatan serius yang perlu ditangani bersama.
“Kita punya potensi untuk wisata sungai. Tapi kendalanya, pertama penyempitan sungai, dan kedua, masalah sampah. Sampah terlihat cukup banyak di beberapa titik. Ini membutuhkan kesadaran kolektif, bukan hanya aturan dari pemerintah, tapi juga keterlibatan masyarakat,” ujarnya.
Adi juga menyoroti keberadaan bangunan di bantaran sungai, yang menurutnya tidak seharusnya dijadikan tempat tinggal karena rawan bencana.
“Masih banyak bangunan di tepi sungai yang semestinya tidak boleh ada. Saat terjadi bencana, risikonya tinggi. Maka ke depan, ini akan kami petakan lebih lanjut agar pembangunan tetap seimbang dengan aspek lingkungan,” pungkasnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra