Probolinggo,– Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meninjau proyek pembangunan bronjong di aliran Kali Kertosono, belakang SDN 1 Kalibuntu, Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Kamis (19/6/25) siang.
Khofifah menyebut, peninjauan ini menjadi bagian dari langkah cepat pemerintah dalam merespons dampak abrasi sungai yang mulai mengancam bangunan sekolah dasar tersebut.
Menurutnya, pembangunan bronjong atau struktur penguat tebing ini merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab pemerintah dalam menjamin keselamatan infrastruktur pendidikan serta melindungi para siswa dan guru dari ancaman bencana alam.
“Sebenarnya, abrasi ini sudah lama terjadi. Namun, terkonfirmasi ke pemprov Februari lalu, setelah itu kami langsung berkoordinasi dan menyiapkan pembangunan bronjong,” kata Khofifah.
Akibat abrasi yang terus terjadi, dua ruang kelas di sekolah tersebut mengalami kerusakan berat. Bahkan, dinding ruang kelas IA dan IB jebol akibat terjangan aliran sungai yang deras.
Selain dua ruang tersebut, empat ruangan lainnya juga berada dalam kondisi yang sangat mengkhawatirkan atau berisiko tinggi.
Khofifah menjelaskan, abrasi ini terjadi bukan semata karena aliran sungai, melainkan turut diperparah oleh intensitas curah hujan yang tinggi dalam beberapa bulan terakhir.
Ia menambahkan, fenomena serupa tak hanya melanda Kabupaten Probolinggo, namun juga terjadi di berbagai wilayah lain di Jawa Timur.
“Cuaca ekstrem dan hujan deras menjadi salah satu faktor utama abrasi sungai di banyak daerah. Karena itu, mitigasi risiko bencana menjadi sangat penting untuk kita lakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan,” beber dia.
Pembangunan bronjong di area tersebut ditargetkan selesai dalam waktu dekat, agar proses belajar mengajar di SDN 1 Kalibuntu dapat kembali berjalan dengan aman dan nyaman.
Selain itu, pemerintah daerah juga didorong untuk terus melakukan pemantauan terhadap titik-titik rawan bencana lainnya, khususnya yang berada di dekat fasilitas publik seperti sekolah dan rumah ibadah.
“Kita rapikan dulu, kita bangun bronjong di bagian belakang SD-nya. Ke depan, untuk pembangunan gedung SD-nya, kami meminta untuk Kabupaten yang mengajukan,” cetus Khofifah.
Salah satu Guru di SDN 1 Kalibuntu, Khoirur Rozikin, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada Gubernur atas pembanguan bronjong tersebut.
Menurutnya, keberadaan bronjong sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan memberikan rasa aman bagi seluruh warga sekolah.
“Alhamdulillah, ini merupakan bantuan yang kami tunggu. Karena selain tembok dua kelas yang sudah jeboI, ada juga ruang perpustakaan, satu ruang kelas I lainnya, dan dua ruang kelas II yang juga terancam,” pungkasnya. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra