Menu

Mode Gelap
Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara

Pemerintahan · 13 Jun 2025 08:16 WIB

Bupati Lumajang Perjuangkan Perbaikan Empat Dam Vital Pasca Erupsi Semeru untuk Pulihkan 2.165 Hektare Sawah


					Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Foto: Asmadi).
Perbesar

Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Foto: Asmadi).

Lumajang, – Erupsi Gunung Semeru pada 4 Desember 2021 silam meninggalkan dampak yang sangat besar bagi petani di Lumajang. Erupsi itu terutama berasal dampak bagi ribuan hektar sawah yang mengandalkan sistem irigasi dari empat dam utama yakni, Dam Klerek, Dam Lubang Kiri, dan dua dam lainnya yang sangat vital.

Erupsi Semeru yang terjadi pada akhir 2021 menyebabkan kerusakan parah pada sistem irigasi yang selama ini menjadi sumber kehidupan bagi petani di Lumajang.

Lahan sawah 2.165 hektar bergantung pada empat dam utama yang mengalami kekeringan berkepanjangan akibat kerusakan infrastruktur tersebut. Kondisi ini menyebabkan penurunan hasil panen secara signifikan dan mengancam ketahanan pangan lokal.

Dalam upaya mempercepat perbaikan dam-dam tersebut, Bupati Lumajang Indah Amperawati terus melakukan komunikasi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Makanya saya itu, bolak-balik ke Pak Menteri PUPR memohon supaya Dam Klerek, Dam Lubang Kiri, dan dua dam lainnya segera diperbaiki. Saya bilang ke Pak Menteri, kita tidak bisa membiarkan ini berlarut-larut sampai bertahun-tahun,” ungkap Bupati Lumajang yang akrab disapa Bunda Indah itu, Jumat (13/6/25).

Bunda Indah menegaskan, kerusakan yang terjadi sudah berlangsung selama empat tahun sejak erupsi, dan jika perbaikan terus tertunda, pemulihan lahan pertanian akan semakin sulit karena tanah yang kering dan rusak membutuhkan waktu lama untuk kembali subur.

“Alhamdulillah Pak Menteri sudah oke kok, sebenarnya. Bahkan beliau sudah menyatakan kesiapan untuk mulai pengerjaan perbaikan tahun depan,” lanjut Bunda Indah.

Perbaikan empat dam utama ini sangat bermanfaat bagi 2.165 hektar sawah yang selama ini bergantung pada pasokan air dari dam tersebut.

“Insya Allah, tahun depan sudah dikerjakan. Petani-petani pada senang sekali mendengar kabar ini,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 52 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan

2 Agustus 2025 - 05:41 WIB

Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

1 Agustus 2025 - 20:37 WIB

Gubernur Khofifah Tinjau Sekolah Rakyat Terpadu di Jember, ini Pesannya

31 Juli 2025 - 21:54 WIB

Gubernur Khofifah Sebut Gangguan Jalur Laut dan Darat Hambat Distribusi BBM ke Jember

31 Juli 2025 - 16:32 WIB

Warga Terjebak Banjir Lahar, Pemkab Lumajang Ajukan Normalisasi Sungai Regoyo

31 Juli 2025 - 14:50 WIB

Sekda Memasuki Masa Pensiun, Pemkot Probolinggo Segera Buka Seleksi Terbuka

29 Juli 2025 - 19:55 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Pembangunan Gedung Inspektorat Kota Probolinggo Kembali Dilanjutkan

29 Juli 2025 - 18:05 WIB

Antrean BBM di Lumajang Meningkat Drastis, Bupati Pastikan Stok Aman

29 Juli 2025 - 14:44 WIB

Dampak Kelangkaan BBM, Pemkab Jember Terapkan Belajar dan Kerja dari Rumah

29 Juli 2025 - 11:52 WIB

Trending di Pemerintahan