Menu

Mode Gelap
Beredar Video KA Angkut BBM ke Jember, KAI: Itu Hoaks Pasokan BBM Bertambah, Antrean SPBU di Jember Berangsur Normal Penerima PKH di Lumajang Tak Lagi Wajib Pasang Tulisan ‘Keluarga Miskin’ Kejari Kabupaten Pasuruan Terima Pengembalian Dana Hibah PKBM Senilai Rp2,5 Miliar Warga Desa Wonorejo Lumajang Dibacok Orang Tidak Dikenal Bakal Dipercantik, Alun-alun Kota Probolinggo Ditutup 5 Bulan

Budaya · 11 Jun 2025 14:37 WIB

Dihadiri Menteri Kebudayaan, Dua Dukun Pandita Dikukuhkan di Pura Luhur Poten


					Ongkek atau sesaji saat didoakan di Pura Luhur Poten. Perbesar

Ongkek atau sesaji saat didoakan di Pura Luhur Poten.

Probolinggo – Umat Hindu Suku Tengger di empat kabupaten melaksanakan upacara Yadnya Kasada 1947 Saka, Rabu (11/6/25). Tahun ini dua dukun pandita dikukuhkan.

Ritual Yadnya Kasada yang digelar di Pura Luhur Poten dimulai Rabu (11/6/25) pukul 03.00 WIB ini juga dihadiri oleh Menteri Kebudayaan, Fadli Zon bersama rombongan dari Kementerian Kebudayaan.

Rangkaian Yadnya Kasada ini diawali dengan kedatangan ongkek atau sesaji yang kemudian dilarung di kawah Gunung Bromo. Acara inti dimulai dengan pembacaan sejarah Yadnya Kasada, dilanjutkan ritual inti.

Ritual Yadnya Kasada ditutup dengan larung ongkek berupa sesaji ke kawah Gunung Bromo yang merupakan salah satu rangkaian inti dari Yadnya Kasada.

“Jadi larung sesaji yang merupakan salah satu rangkaian inti merupakan bentuk syukur umat Hindu Suku Tengger kepada para leluhur atas limpahan rezeki, hingga kesehatan yang diberikan,” kata Ketua PHDI Kabupaten Probolinggo, Bambang Soeprapto.

Rangkaian Yadnya Kasada tahun ini juga diwarnai pengukuhan dua dukun pandita yakni, Sukadi dan Sutaji yang berasal dari Desa Mororejo, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan.

“Dengan Yadnya Kasada tahun ini, kerukunan umat beragama dan sesama warga Suku Tengger dapat terjaga,” imbuhnya.

Sementara, warga Suku Tengger di Desa Ngadisari, Shynta Shaeleo mengatakan, bahwa Yadnya Kasada tahun ini berbarengan dengan ulang tahun anaknya yang kedua. Ia berharap banyak anugerah yang diterima khususnya anaknya yang kedua.

“Semoga tanahnya subur,  tidak ada pertikaian dan diberikan banyak limpahan rahmat mulai dari pertanian hingga peternakan,” katanya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 35 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Wisatawan Mancanegara Ramaikan Tradisi Jolen di Lereng Gunung Semeru

28 Juli 2025 - 19:28 WIB

Tradisi Ujung dan Ujub, Upaya Menolak Bala di Desa Kandangan

28 Juli 2025 - 18:00 WIB

Dari Tumpeng hingga Sayuran, Warga Berebut Isi Jolen Penuh Kegembiraan

28 Juli 2025 - 14:24 WIB

Ada Nilai Filosofis Calon Arang dalam Pementasan Seni Menyuarakan Dharma

21 Juli 2025 - 09:26 WIB

Tradisi Tak Lekang Waktu, Bhakti Penganyar Jadi Jembatan Budaya Bali dan Jawa

18 Juli 2025 - 15:00 WIB

1.923 Petani Lumajang Tercakup Asuransi Usaha Tani Padi

10 Juli 2025 - 16:52 WIB

Cok Ace Dorong Kolaborasi Budaya Bali dengan Lumajang

10 Juli 2025 - 16:21 WIB

Diresmikan Saat Purnama 1992, Pura di Senduro Kini Jadi Titik Sakral Umat Hindu

10 Juli 2025 - 15:52 WIB

Pujawali Rama Satunggal Warsa, Momen Pererat Persaudaraan Umat Hindu se-Nusantara

6 Juli 2025 - 18:02 WIB

Trending di Budaya